Mogadishu (ANTARA News/Reuters) - Dua ledakan di satu masjid di ibu kota Somalia, Mogadishu, Sabtu, menewaskan sedikitnya 30 orang dan mencederai puluhan orang lainnya, kata para saksi mata.

Ini merupakan serangan kedua dalam pekan ini di satu masjid di Pasar Bakara, satu kawasan Mogadishu yang dihuni oleh dua kelompok gerilyawan utama negara itu, Hizbul Islam dan Al Shabaab yang memiliki jaringan dengan Al Qaida.

Serangan pada Sabtu terjadi di Masjid Abdalla Shideye yang biasanya digunakan oleh para pemimpin Al Shabaab untuk menyampaikan ceramah keagamaan.

Letak masjid itu tidak jauh dari Masjid Abu Hureya, tempat ledakan ranjau yang menewaskan satu orang pada Selasa lalu.

"Sejumlah orang di tempat kejadian berteriak histeris dan saling berangkulan setelah terjadi ledakan yang menewaskan sejumlah orang dan melukai sejumlah orang lainnya," kata seorang saksi mata yang enggan dikutip namanya.

Saksi mata itu memperkirakan lebih dari 100 orang cedera dalam ledakan tersebut.

"Para pria bersenjata dari Al Shabaab segera datang dan mengepung masjid setelah ledakan," ujarnya.

Belum jelas siapa yang berada di belakang ledakan di masjid itu, kendati para warga memperkirakan ledakan itu dilakukan oleh kelompok gerilyawan saingannya.

Para saksi mata mengatakan mereka yakin bahwa sasaran serangan itu diarahkan kepada pemimpin senior Al Shabaab, Fuad Mohamed Khalaf.

Khalaf, yang juga dikenal sebagai Fuad Shongole, adalah salah satu tokoh yang berada dalam daftar orang-orang Somalia yang menjadi sasaran sanksi Dewan Keamanan PBB.

Menurut Dewan Keamanan PBB, Khalaf, yang juga berwarga negara Swedia, memberi dana kepada Al Shabaab dan dituduh terlibat dalam dua kali serangan bom di ibu kota negara itu pada April 2008.

(Uu.M043/M016/R009)