Sebuah model yang dibuat oleh tim Jeffrey Shaman, ahli epidemiologi dari Universitas Columbia, memperkirakan bahwa sudah 3,6 juta orang di negara tersebut yang terinfeksi COVID-19 aktif dan mampu menyebarkan virus untuk menginfeksi orang lain.
Jumlah resmi hanya berdasarkan pada data orang yang terbukti positif COVID-19. Namun, terdapat jumlah besar orang-orang tanpa gejala yang berkeliaran di mana saja tanpa mengetahui bahwa mereka terinfeksi.
"Buruk, sangat buruk," kata Shaman, ahli prakiraan dan transmisi penyakit menular.
Shaman juga mengatakan bahwa perayaan Hari Thanksgiving mendatang sepertinya berpotensi memperparah penyebaran virus.
"Sayangnya, kita akan menyaksikan banyak orang terinfeksi antara saat ini hingga akhir tahun," katanya.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Menhan Lithuania beserta pejabat senior Pentagon positif corona
Baca juga: Warga Amerika diimbau tak bepergian selama Thanksgiving
Baca juga: New York City tutup sekolah umum karena COVID-19 memburuk