Jakarta (ANTARA) - Bank BNI mencatat transaksi isi ulang uang elektronik “Tap Cash” melonjak saat pandemi mencapai 3,5 juta transaksi hingga Oktober 2020 atau naik 19,7 persen jika dibandingkan periode sama pada 2019 sekitar 2,8 juta transaksi.

“TapCash dapat menggantikan fungsi uang tunai sehingga transaksi dapat berlangsung dengan lebih mudah dan aman,” kata Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, uang elektronik itu bisa didapatkan di toko ritel modern berjaringan yang menjadi mitra BNI dan juga di sejumlah perdagangan dalam jaringan atau e-commerce hingga mesin pembelian di area transportasi.

Hingga Oktober 2020, BNI sudah menerbitkan hampir delapan juta kartu TapCash di seluruh Indonesia.

Baca juga: BNI catat layanan digital dimanfaatkan 22,6 juta warga

“Berbagai transaksi seperti membayar tarif kendaraan umum, jalan tol, parkir, berwisata, hingga berbelanja di mini market serta merchant lain yang telah bekerja sama dengan BNI bisa dilakukan dengan TapCash,” imbuhnya.

Untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi penggunanya, bank BUMN ini memperluas penerimaan TapCash di sejumlah kota di Tanah Air.

Penerimaan sistem pembayaran dengan uang elektronik ini di pelosok, kata dia, akan memudahkan penerapan salah satu protokol kesehatan yaitu pembayaran non-tunai di lokasi-lokasi wisata.

Corina menambahkan perluasan untuk isi ulang juga dilakukan baik melalui kanal elektronik BNI, dompet digital seperti LinkAja dan Gopay serta sejumlah e-commerce dan melalui aplikasi Jenius.

Baca juga: BNI layani transaksi bilateral RI-Jepang, gunakan mata uang lokal
Baca juga: BNI rangkul Gopay untuk isi ulang uang elektronik