Jakarta (ANTARA News) - Polisi menangkap dua orang diantara ribuan demonstan yang perayaaan Hari Buruh sedunia di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Sabtu.

"Ya dua orang betul (ditangkap) karena memprovokasi petugas," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi melalui telepon di Jakarta, Sabtu.

Boy mengatakan bahwa pihaknya belum menerima identitas maupun inisial dua pendemo yang ditangkap petugas itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya menyatakan kedua pengunjuk rasa itu berusaha memprovokasi polisi dengan kata-kata yang menghina sambil membawa tongkat kayu.

Boy menjelaskan pendemo yang diamankan itu selanjutnya dibawa ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, guna dimintai keterangan.

Perwira menengah kepolisian itu, menambahkan kondisi aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Istana Kepresidenan itu masih dalam keadaan kondusif.

Sebelumnya, ribuan buruh menggelar aksi di depan Istana Merdeka sejak Sabtu siang usai melakukan aksinya di Bunderan Hotel Indonesia sejak pagi.

Sedangkan arus lalu lintas di Jl Medan Merdeka Utara dialihkan karena para peserta aksi masih memadati depan Istana.

Para petugas keamanan juga tampak waspada meski penjagaan juga relatif tidak seketat saat aksi peringatan Hari Antikorupsi pada Desember 2009.

Sejumlah elemen kelompok buruh yang berdemo di depan Istana antara lain Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Aliansi Buruh Menggugat (ABM), Serikat Buruh Indonesia (SBI), dan Serikat Pekerja Logam (SPL).

Polda Metro Jaya menerima pemberitahuan dari 18 elemen masyarakat yang hendak melakukan aksi pada Hari Buruh se-dunia ini dengan jumlah massa sekitar 10 ribu.

Polda Metro Jaya beserta jajarannya dan bantuan dari Mabes Polri mengerahkan personil keamanan sebanyak 15 ribu orang guna mengantisipasi kegiatan peringatan Hari Buruh itu.

(T.T014/A033/S026)