Keberhasilan tersebut diakui oleh Guinness World Records yang memberinya sertifikat sebagai “Tunggal putra dengan gelar terbanyak dalam satu musim”, memperbaiki rekor yang sebelumnya dicetak Lee Chong Wei dengan 10 gelar pada 2010, demikian laman Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) yang dikutip di Jakarta, Jumat.
“Saya sangat gembira mendapat sertifikat sebagai pemegang Guinness World Record,” kata Momota dalam akun Instagramnya. “Ini bukan hanya kekuatan saya, tapi juga dukungan dari orang-orang di sekitar saya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk bermain bulu tangkis setiap hari sehingga saya bisa memecahkan rekor ini juga. Terima kasih atas dukungan Anda yang tiada henti!”
Baca juga: Momota cetak sejarah juara All England bagi Jepang
Momota mengawali musim 2019 dengan kekalahan mengejutkan di babak pertama pada Malaysia Masters, dan kemudian kalah pada final Indonesia Masters oleh Anders Antonsen.
Gelar pertamanya tahun itu diperoleh di Jerman Open; yang kemudian diikuti dengan menjuarai All England. Setelah kekalahan pada putaran kedua di Malaysia Open, Momota berturut-turut meraih mahkota di Singapura dan Wuhan (Kejuaraan Bulu tangkis Asia).
Sejak Juli hingga selanjutnya ia memenangi delapan gelar dari sembilan turnamen. Gelar yang diperolehnya termasuk Jepang Open, Kejuaraan Dunia, China Open, Korea Open, Denmark Open, Fuzhou China Open dan HSBC BWF World Tour Finals.
Baca juga: Tawaran Kento Momota untuk melatih bulu tangkis diserbu peminat
Setelah menggenapi musim dengan gelar akhir tahun, Momota mengatakan: “Inilah yang paling sulit dari semua turnamen, karena semua pemain top berada di sini, sehingga saya sangat senang memenanginya. Saya juga senang bahwa saya telah memenangi 11 turnamen tahun ini, ini kenangan yang hebat. Sekarang saya harus memandang ke depan dan terus semakin baik.”
Baca juga: Kendaraan yang ditumpangi Momota tabrak truk di Malaysia
Baca juga: Keluar dari RS Malaysia, Kento Momota langsung bertolak ke Jepang