KAI-Pelindo III kerja sama kembangkan bisnis logistik
20 November 2020 14:28 WIB
Tangkapan layar acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT KAI (Persero) dan PT Pelindo III (Persero) di Jakarta, Jumat (20/11/2020). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - PT KAI (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan bisnis logistik nasional.
"Dengan ditandatanganinya MoU ini diharapkan jadi suatu bentuk komitmen bersama dan landasan semua pihak dalam pengembangan bisnis logistik. Kita ingin hidupkan angkutan logistik dan beri dampak ke perekonomian nasional," ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dalam acara penandatanganan MoU KAI-Pelindo III di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan kerja sama dengan Pelindo III itu juga dapat mengembangkan rantai pasok (supply chain) dalam rangka meningkatkan stabilitas perusahaan.
Dengan kerja sama ini, lanjut dia, akan memperlancar arus distribusi ke area Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, dan Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap.
"Kita tanggung jawab mengembangkan kawasan Jawa Tengah dan Jawa bagian selatan. Kerja sama ini akan memberikan kemudahan logistik," ujarnya.
Ia mengharapkan kerja sama ini dapat segera direalisasikan agar juga dapat memberikan nilai tambah bagi anak-anak usaha semua pihak.
"Tentunya juga memberikan manfaat ke masyarakat, khususnya pengguna layanan logistik, baik kereta api dan jasa kepelabuhanan di pelindo III," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III, U Saefudin Noer mengatakan pemilihan Pelabuhan Tanjung Intan karena potensi bisnis logistiknya cukup besar, terdapat perusahaan besar mulai dari sektor energi hingga pangan.
"Kenapa Cilacap yang kami tawarkan? Karena disana ada perusahaan-perusahaan besar, mulai dari sektor energi hingga pangan yang menurut kami akan menjadi suatu acuan kita dalam membangun logistik ini," katanya.
Sementara Tanjung Mas, lanjut dia, karena adanya penugasan dari pemerintah kepada KAI untuk membangun rel kereta api untuk mendukung pengembangan kawasan industri di Batang dan Kendal.
Sedangkan Tanjung Perak, menurut dia, karena memang pertumbuhan pengangkutan barangnya sangat pesat, hampir 55 persen logistik nasional terpusat di Tanjung Perak.
"Yang mau saya tekankan adalah pelabuhan itu yang paling penting, tapi jarang orang mau lihat," ucapnya.
Baca juga: Pelindo III aktifkan aplikasi KSWP untuk amankan penerimaan negara
Baca juga: Program Gratis Naik Kereta Api disambut gembira guru dan nakes
"Dengan ditandatanganinya MoU ini diharapkan jadi suatu bentuk komitmen bersama dan landasan semua pihak dalam pengembangan bisnis logistik. Kita ingin hidupkan angkutan logistik dan beri dampak ke perekonomian nasional," ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo dalam acara penandatanganan MoU KAI-Pelindo III di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan kerja sama dengan Pelindo III itu juga dapat mengembangkan rantai pasok (supply chain) dalam rangka meningkatkan stabilitas perusahaan.
Dengan kerja sama ini, lanjut dia, akan memperlancar arus distribusi ke area Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, dan Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap.
"Kita tanggung jawab mengembangkan kawasan Jawa Tengah dan Jawa bagian selatan. Kerja sama ini akan memberikan kemudahan logistik," ujarnya.
Ia mengharapkan kerja sama ini dapat segera direalisasikan agar juga dapat memberikan nilai tambah bagi anak-anak usaha semua pihak.
"Tentunya juga memberikan manfaat ke masyarakat, khususnya pengguna layanan logistik, baik kereta api dan jasa kepelabuhanan di pelindo III," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo III, U Saefudin Noer mengatakan pemilihan Pelabuhan Tanjung Intan karena potensi bisnis logistiknya cukup besar, terdapat perusahaan besar mulai dari sektor energi hingga pangan.
"Kenapa Cilacap yang kami tawarkan? Karena disana ada perusahaan-perusahaan besar, mulai dari sektor energi hingga pangan yang menurut kami akan menjadi suatu acuan kita dalam membangun logistik ini," katanya.
Sementara Tanjung Mas, lanjut dia, karena adanya penugasan dari pemerintah kepada KAI untuk membangun rel kereta api untuk mendukung pengembangan kawasan industri di Batang dan Kendal.
Sedangkan Tanjung Perak, menurut dia, karena memang pertumbuhan pengangkutan barangnya sangat pesat, hampir 55 persen logistik nasional terpusat di Tanjung Perak.
"Yang mau saya tekankan adalah pelabuhan itu yang paling penting, tapi jarang orang mau lihat," ucapnya.
Baca juga: Pelindo III aktifkan aplikasi KSWP untuk amankan penerimaan negara
Baca juga: Program Gratis Naik Kereta Api disambut gembira guru dan nakes
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: