London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (19/11/2020), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,80 persen atau 50,89 poin, menjadi menetap di 6.334,35 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,31 persen atau 19,91 poin menjadi 6.385,24 poin pada Rabu (18/11/2020), setelah kehilangan 0,87 persen atau 55,96 poin menjadi 6.365,33 poin pada Selasa (17/11/2020), dan melonjak 1,66 persen atau 104,90 poin menjadi 6.421,29 poin pada Senin (16/11/2020).
Baca juga: Saham Inggris balik menguat, Indeks FTSE 100 terangkat 0,31 persen
Johnson Matthey, perusahaan sains dan bahan kimia global, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 5,57 persen.
Disusul oleh saham perusahaan berbasis di London yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk Melrose Industries yang jatuh 4,67 persen, serta perusahaan operator berbagai jaringan toko Inggris B&M European Value Retail terpuruk 4,21 persen
Baca juga: Saham Prancis ditutup merosot, saham Danone jatuh 3,11 persen
Di sisi lain Croda International, perusahaan khusus bahan kimia Inggris, melonjak 3,62 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan investment trust yang diperdagangkan secara umum Scottish Mortgage Investment Trust yang bertambah 3,37 persen, serta perusahaan produsen peralatan keselamatan global Inggris Halma menguat 3,11 persen.
Baca juga: Wall Street anjlok, Indeks Dow Jones merosot hingga 344,93 poin
Saham Inggris ditutup rugi, Indeks FTSE 100 terpangkas 0,80 persen
20 November 2020 04:31 WIB
Ilustrasi: Pialang sedang memantau pergerakan saham Indeks FTSE di Bursa Efek London, Inggris (Reuters)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: