Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat sesi pagi ditutup naik sehingga mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level tertinggi baru 2.953,55.

Di penutupan sesi pagi IHSG naik 26,69 poin (0,91 persen) ke posisi 2.953,55, setelah sempat mencapai level tertinggi harian 2.958,22, sedangkan indeks LQ45 naik 5,775 poin ke posisi 569,597.

Menguatnya saham-saham di bursa Amerika Serikat dan laporan keuangan sejumlah emiten untuk triwulan pertama tahun ini menjadi sentimen utama yang mendorong menguatnya harga saham di bursa Indonesia.

Menurut kajian analis riset Krishna Dwi S, harga saham di Wall Street menguat karena investor merasa kondisi AS lebih baik dibanding Eropa sehingga mereka mengesampingnya sentimen negatif di bursa Eropa.

Indeks Dow dan S&P 500 pun naik moderat karena optimisme membaiknya kinerja emiten dan hasil pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) AS yang memutuskan mempertahankan suku bunga pada level rendah atau yang mereka sebut sebagai "extended periods".

"Optimisme yang sama diperkirakan akan mendominasi sentimen bursa Jakarta hari ini sehingga IHSG mampu mencetak rekor kembali," katanya.

Hingga perdagangan sesi pertama berakhir, tercatat terjadi 66.322 kali transaksi dengan volume 3,5051 miliar lembar saham senilai Rp2,549 triliun.

Dari seluruh saham yang aktif, 124 saham diantaranya harganya naik, 63 saham turun dan 88 saham harganya tidak bergerak.

Sementara saham-saham yang menguat diantarannya Astra International (ASII) naik Rp 550 ke Rp 46.650, Indocement (INTP) naik Rp 450 ke Rp 15.650, BRI (BBRI) naik Rp 250 ke Rp 8.900.

Dari bursa regional dilaporkan, Indeks Hang Seng menguat 234,36 poin ke level 21.013, Indeks Nikkei-225 naik 151,737 poin ke level 11.075 dan Indeks Singapore Strait Time juga naik 11,66 poin ke level 2.970.

(ANT/S026)