Menteri Edhy kunjungi AS guna perkuat budidaya udang Indonesia
19 November 2020 17:03 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri) dengan Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto (kedua kanan) memegang hasil panen udang. ANTARA/HO KKP/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengunjungi Amerika Serikat, dalam rangka menyambangi Oceanic Institute di Honolulu, Hawaii, guna memperkuat optimalisasi budidaya udang secara berkelanjutan di Indonesia.
"Selasa malam Pak Menteri bersama pendamping bertolak dan transit dulu di Korea Selatan. Alhamdulillah telah tiba di Los Angeles untuk transit menjalani tes pcr/swab sebagai syarat wajib masuk Hawaii," ujar Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Agung Tri Prasetyo, Kamis.
Ia memaparkan, Oceanic Institute (OI) di Honolulu, Negara Bagian Hawaii, merupakan organisasi penelitian dan pengembangan nirlaba yang fokus pada produksi induk udang unggul, budidaya laut, bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan.
Lembaga tersebut telah berafiliasi dari Hawai'i Pacific University (HPU) sejak tahun 2003 lalu.
Baca juga: Asosiasi Akuakultur: Probiotik tingkatkan daya tahan komoditas udang
Menurut Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar, KKP menjalin kerja sama dengan OI lantaran lembaga ini memiliki teknologi dan para ahli yang mumpuni di sektor budidaya berkelanjutan, khususnya spesies udang.
Target dari kerja sama tersebut, lanjutnya, adalah adanya transfer teknologi serta pendampingan teknis di bidang genetika udang dari OI.
Selain itu, KKP berharap mendapatkan grand parent stock (GPS) vaname yang dapat menghasilkan induk-induk unggul, yakni tahan salinitas rendah, toleran terhadap penyakit, dan pertumbuhannya cepat.
Baca juga: KKP: Udang masih jadi primadona permintaan global
Bahkan dengan potensi yang dimiliki, Indonesia berpeluang menghasilkan great grand parent stock (GGPS).
"Dengan adanya transfer teknologi dalam menghasilkan induk udang unggul, artinya kita dapat mengurangi ketergantungan dari induk udang impor," jelas Antam.
Melalui kerja sama dengan OI, sambung Antam, rencana KKP membangun broodstock center modern berskala internasional termasuk fasilitas Nucleus Breeding Center juga bisa lebih mudah karena diperlukan bantuan ahli dari segi ilmu genetika dan disain broodstock center.
Lebih jauh Antam menjelaskan, pengembangan budidaya udang nasional adalah arahan langsung Presiden Joko Widodo saat menunjuk Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Selain mengunjungi OI, Menteri Edhy akan bertemu dengan ABK asal Indonesia yang bekerja di Honolulu.
"Selasa malam Pak Menteri bersama pendamping bertolak dan transit dulu di Korea Selatan. Alhamdulillah telah tiba di Los Angeles untuk transit menjalani tes pcr/swab sebagai syarat wajib masuk Hawaii," ujar Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Agung Tri Prasetyo, Kamis.
Ia memaparkan, Oceanic Institute (OI) di Honolulu, Negara Bagian Hawaii, merupakan organisasi penelitian dan pengembangan nirlaba yang fokus pada produksi induk udang unggul, budidaya laut, bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan.
Lembaga tersebut telah berafiliasi dari Hawai'i Pacific University (HPU) sejak tahun 2003 lalu.
Baca juga: Asosiasi Akuakultur: Probiotik tingkatkan daya tahan komoditas udang
Menurut Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar, KKP menjalin kerja sama dengan OI lantaran lembaga ini memiliki teknologi dan para ahli yang mumpuni di sektor budidaya berkelanjutan, khususnya spesies udang.
Target dari kerja sama tersebut, lanjutnya, adalah adanya transfer teknologi serta pendampingan teknis di bidang genetika udang dari OI.
Selain itu, KKP berharap mendapatkan grand parent stock (GPS) vaname yang dapat menghasilkan induk-induk unggul, yakni tahan salinitas rendah, toleran terhadap penyakit, dan pertumbuhannya cepat.
Baca juga: KKP: Udang masih jadi primadona permintaan global
Bahkan dengan potensi yang dimiliki, Indonesia berpeluang menghasilkan great grand parent stock (GGPS).
"Dengan adanya transfer teknologi dalam menghasilkan induk udang unggul, artinya kita dapat mengurangi ketergantungan dari induk udang impor," jelas Antam.
Melalui kerja sama dengan OI, sambung Antam, rencana KKP membangun broodstock center modern berskala internasional termasuk fasilitas Nucleus Breeding Center juga bisa lebih mudah karena diperlukan bantuan ahli dari segi ilmu genetika dan disain broodstock center.
Lebih jauh Antam menjelaskan, pengembangan budidaya udang nasional adalah arahan langsung Presiden Joko Widodo saat menunjuk Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
Selain mengunjungi OI, Menteri Edhy akan bertemu dengan ABK asal Indonesia yang bekerja di Honolulu.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: