Saham Filipina balik melemah dengan indeks PSE terpangkas 0,77 persen
19 November 2020 15:39 WIB
Ilustrasi - Seorang pialang mengamati angka-angka saham pada layar monitor di The Philippine Stock Excahange Inc, Makati Filipina. ANTARA/REUTERS/Romeo Ranoco/aa.
Manila (ANTARA) - Saham-saham Filipina berakhir lebih rendah perdagangan Kamis, berbalik melemah dari kenaikan dua hari berturut-turut, dengan indikator utama indeks komposit PSE di Bursa Efek Filipina terpangkas 0,77 persen atau 54,16 poin, menjadi menetap di 6.997,62 poin.
Indeks PSE melonjak 1,33 persen atau 92,64 poin menjadi 7.051,78 poin pada Rabu (18/11), setelah terangkat 0,59 persen atau 41,09 poin menjadi 6.959,14 pada Selasa (17/11), dan merosot 0,74 persen atau 51,83 poin menjadi 6.918, poin pada Senin (16/11)
Sementara itu, indeks seluruh saham turun 0,42 persen atau 17,33 poin menjadi menetap di 4.127,54 poin. Indeks seluruh saham bertambah 1,00 persen atau 41,13 poin menjadi 4.144,87 poin pada penutupan perdagangan Rabu (18/11).
Volume perdagangan mencapai 1,78 miliar saham senilai 11,12 miliar peso (230,24 juta dolar AS), merosot dari sehari sebelumnya 2,34 miliar saham senilai 10,93 miliar peso (226,70 juta dolar AS), dengan 114 saham naik, 99 saham merugi, sementara 60 saham ditutup tak berubah.
Indeks PSE melonjak 1,33 persen atau 92,64 poin menjadi 7.051,78 poin pada Rabu (18/11), setelah terangkat 0,59 persen atau 41,09 poin menjadi 6.959,14 pada Selasa (17/11), dan merosot 0,74 persen atau 51,83 poin menjadi 6.918, poin pada Senin (16/11)
Sementara itu, indeks seluruh saham turun 0,42 persen atau 17,33 poin menjadi menetap di 4.127,54 poin. Indeks seluruh saham bertambah 1,00 persen atau 41,13 poin menjadi 4.144,87 poin pada penutupan perdagangan Rabu (18/11).
Volume perdagangan mencapai 1,78 miliar saham senilai 11,12 miliar peso (230,24 juta dolar AS), merosot dari sehari sebelumnya 2,34 miliar saham senilai 10,93 miliar peso (226,70 juta dolar AS), dengan 114 saham naik, 99 saham merugi, sementara 60 saham ditutup tak berubah.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: