Jakarta (ANTARA) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan anugerah atas kompetisi ilmiah bagi peneliti remaja dan muda Indonesia sebagai bagian dari upaya menumbuhkembangkan kecintaan terhadap sains, kreativitas, dan inovasi dalam menjawab berbagai permasalahan kehidupan sehari-hari.

"Saya ucapkan selamat bagi para pemenang atas prestasi yang telah diraih. Harapannya generasi muda Indonesia selalu semangat produktif dan inovatif memberikan sumbangsih melalui ide-ide orisinil dan karya nyata dengan ilmu pengetahuan serta menghasilkan prinsip-prinsip yang inovatif untuk Indonesia dan dunia," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P.S. Brodjonegoro dalam acara virtual Penganugerahan Kompetisi Ilmiah dan Penutupan Indonesia Science Expo (ISE) 2020 di Jakarta, Kamis.

Ia berharap, semakin banyak generasi muda Indonesia yang terus berkarya dan mencintai sains serta berinovasi dalam menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia.

Dalam kegiatan itu, LIPI menganugerahkan penghargaan kepada pemenang kompetisi ilmiah remaja Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-52 dan National Young Inventors Award (NYIA) ke-13.

LIPI juga memberikan penghargaan LIPI Young Scientist Award (LYSA) kepada peneliti muda yang berprestasi dan konsisten dalam melakukan penelitian, memiliki rekam jejak yang baik, dan berusia di bawah 40 tahun.

Pengumuman para pemenang tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ISE 2020 yang telah berlangsung sejak 10 hingga 19 November 2020.

Pada 2020, terdapat 39 proyek penelitian LKIR dari bidang hayati, teknik, kebumian, dan sosial yang lolos tahap seleksi untuk masuk sesi penjurian, sedangkan kompetisi NYIA meliputi 41 proyek penelitian.

Sejak 1969, LIPI melaksanakan pembinaan ilmiah melalui LKIR. Dalam proses penelitian finalis LKIR, mereka dibimbing oleh mentor yang merupakan peneliti LIPI.

Selain itu, finalis LKIR dapat menggunakan fasilitas laboratorium LIPI untuk menguji penelitian mereka.

NYIA merupakan ajang yang menampilkan kreativitas dan inovasi remaja dalam teknologi yang membantu kehidupan sehari-hari, sedangkan LYSA merupakan salah satu bentuk apresiasi LIPI bagi peneliti-peneliti muda dengan usia di bawah 40 tahun yang berprestasi dan konsisten dalam penelitian.

Baca juga: Lomba karya ilmiah diharapkan Menristek lahirkan peneliti unggul

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan pemberian penghargaan itu salah satu upaya memotivasi anak-anak muda untuk selalu kreatif, jeli melihat masalah di sekitarnya, bekerja keras, serta berpikir kritis mencari alternatif solusi atas permasalahan tersebut.

Hal yang tidak kalah penting, kata dia, mereka berani menyampaikan ide kreatif tersebut kepada publik seperti mengikuti kompetisi ilmiah.

"Kami tidak akan berhenti di sini, jadi nanti mungkin beberapa karya itu akan kita dorong, kita bantu untuk dipatenkan, sebelumnya itu sudah ada beberapa yang dipatenkan dan sudah dapat lisensi," katanya.

Handoko mengapresiasi para pemenang kompetisi ilmiah dan berpesan kepada mereka agar tidak cepat merasa puas atas prestasi yang dicapai saat ini.

Justru penerimaan penghargaan itu, katanya, awal untuk terus berkarya dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta kecintaan terhadap sains kepada orang-orang di lingkungan sekitar.

"Saya sampaikan bahwa semua di sini itu sudah menjadi juara karena untuk menjadi finalis saja itu luar biasa, harus melalui proses seleksi dari ribuan proposal yang kami terima," ujarnya.

Dia menuturkan para finalis dan pemenang menjadi duta-duta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di lingkungan masing-masing untuk menumbuhkan kecintaan pada ilmu pengetahuan, teknologi dan riset, serta mendorong berpikir kreatif dan inovatif.

"Saya berharap semoga dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat luas akan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi sebagai upaya kita untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan bangsa dari kecintaan akan sains di kalangan generasi muda. Ini akan memberikan angin positif biarkan angin segar bagi kita semua dan memberikan harapan bahwa Indonesia akan dapat bersaing yang di tengah kompetisi global dengan negara lain," ujarnya.

Pemenang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-52 Tahun 2020 Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati adalah juara 1 Christian Agung Novianto dan Steven Mathias Holme dari SMA Regina Pacis Bogor, juara 2 Amira Kumala Syifa dan Edenia Evelina Larisa dari SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, juara 3 Siti Andriyani dan Nisrinah Nur Syarafina dari MAN 2 Kota Malang.

Di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan, para pemenang LKIR adalah juara 1 Kadek Januarta dan Wahyu Padma Baskara dari SMA Negeri 4 Denpasar, juara 2 Isti Fathirah dan Dinda Rezky Audia dari SMA Negeri 1 Majene, dan juara 3 Aziza Sugesti Roqima dan Ervina Soviani Nursiam dari MAN 2 Tulungagung.

Pemenang LKIR di bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan adalah juara 1 Muhammad Haikal Algifari dan Ridzik Malky Daniel dari SMAS Sukma Bangsa Lhokseumawe, juara 2 Valencio Evanio Sahasika Kusumadyas dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, juara 3 Ramadhita Putra Purnomo dan Nadia Yulia Maya Putri dari SMA Negeri 1 Kertosono.

Pemenang LKIR di bidang Ilmu Pengetahuan Teknik adalah juara 1 Sona Regina Salsabila dan Azizah Auliani Rahma dari SMA Negeri 1 Yogyakarta, juara 2 Muhammad Atpur Rafif dari SMA Negeri 2 Depok, juara 3 Mochamad Sutrimo Raharjo dari MA Negeri 2 Kudus.

Pemenang Lomba National Young Inventors Award 2020 adalah juara 1 Mukhammad Sholikhuddin dan Nabil Nasruddin Al Mutawakkil dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo , juara 2 Ginaris Sekar Arum Pinasti dan Almas Fauziyah dari MAN 2 Kudus , juara 3 Muhammad Lutfi Usman dan Ratna Juwita Salensehe dari SMA Averos.

Baca juga: Karya ilmiah remaja SMPN 13 Magelang buat sabun daun ketepeng
Baca juga: 1.000 peserta ikuti Perkemahan Ilmiah Remaja XVIII Banyuwangi