Jakarta (ANTARA) - Indonesia menekankan peran penting terhadap integritas ekonomi di kawasan Asia Pasifik serta mendukung pemulihan perekonomian regional melalui keterbukaan investasi dan industri maju.
“Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang akan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi global. Posisi Indonesia yang strategis dan terbuka untuk investasi asing dapat menjadi jembatan antara perang dagang yang terjadi Amerika Serikat dan China," kata Ketua Dewan Penasihat Bisnis Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (ABAC) Anindya Bakrie dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.
Dikatakan, tahun 2020 telah menjadi tahun krusial bagi perekonomian global, di mana dunia bisnis dan pemerintah ditantang untuk mengatasi pandemi COVID-19 secara tepat, cepat, dan adaptif, untuk membangun pemulihan ekonomi dan juga sosial.
Perwakilan bisnis dalam KTT APEC yaitu ABAC yang saat ini diketuai oleh Dato Rohana, telah menyuarakan tiga pilar utama sebagai pendukung pemulihan ekonomi Asia-Pasifik saat pertemuan virtual ABAC IV 2020 yang mencakup integrasi ekonomi, inovasi, dan inklusi.
Baca juga: ABAC butuh tindakan nyata anggota APEC
Sejalan dengan prioritas jangka panjang ABAC, Anindya Bakrie menekankan pentingnya peran Indonesia terhadap integrasi ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.
“Aktivitas rantai pasok dan manufaktur Indonesia saat ini masih relatif kecil. Namun, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk bisa berkontribusi lebih besar dalam rantai pasok global, sehingga stabilitas output dunia dapat lebih terjaga," kata Anindya.
Dia mengatakan Indonesia optimistis untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang solid karena perbaikan fundamentalnya. Namun, penerapan kebijakan integrasi ekonomi regional melalui Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pacific (FTAAP) di dalam APEC, akan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dan Asia-Pasifik secara keseluruhan.
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan adopsi e-commerce tercepat di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Sebagai pemimpin di Asia Tenggara dalam internet economy, Indonesia juga merupakan pasar gawai terbesar keempat di dunia saat ini dengan pengguna ponsel sebanyak 142 juta orang.
Baca juga: RI dukung APEC majukan kesejahteraan kawasan Asia Pasifik
Terkait dengan prioritas inovasi ABAC, Anindya menambahkan pandemi membuka mata dan membuat masyarakat sadar kalau konektivitas digital itu penting dan harus menjadi prioritas untuk dunia di pasca pandemi.
"Potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia sangat besar dan banyak sektor yang berpotensi untuk berkembang, seperti pendidikan, kesehatan, dan energi terbarukan," kata Anindya.
Anggota ABAC Indonesia Shinta Kamdani mengatakan aspek pembangunan berkelanjutan (SDGs) harus diutamakan dalam pembangunan ekonomi digital dan juga investasi untuk prioritas Indonesia dalam pemulihan ekonomi.
“COVID-19 membuktikan tidak hanya ekonomi saja yang harus dipulihkan, namun juga aspek lingkungan dan sosial. Sehingga, dunia bisnis menilai pola pikir investasi harus diubah tidak hanya mengutamakan economically benefit namun juga mampu memberikan value jangka panjang yang berkelanjutan, dan tahan dalam hal aspek sosial dan lingkungan," kata Shinta.
Baca juga: Indonesia inisiasi "APEC Impact Fund" kembangkan UMKM
Indonesia tekankan peran penting integrasi ekonomi Asia-Pasifik
19 November 2020 12:34 WIB
Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Novyan Bakrie. ANTARA/HO-BNBR/pri.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: