Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 18 orang baik pengunjung dan pemilik sebuah warung kopi di Jalan Merapi Pontianak, dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat yang digelar oleh Satgas COVID-19 Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.

"Dari sebanyak 87 orang yang dilakukan tes cepat, sebanyak 18 orang hasilnya reaktif sehingga langsung dilakukan tes usap," kata Kepala Satpol Kota Pontianak, Syarifah Adriana di Pontianak.

Dia menjelaskan, meskipun dari hasil tes cepat pemilik warkop dan pengunjung ada reaktif, untuk langkah dilakukan penutupan sementara dan disinfektan masih menunggu hasil tes usap.

Baca juga: Hasil tes cepat pengungsi Gunung Merapi di Magelang 9 reaktif

"Kalau hasil tes usapnya positif COVID-19 maka dilakukan penutupan sementara, dan dilakukan disinfektan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu mengatakan, pihaknya hari ini melakukan tes cepat dan tes usap terhadap pengunjung warung kopi yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Bagi pemilik warkop dan pengunjung yang hasil tes cepatnya reaktif maka dilanjutkan dengan tes usap, dan sambil menunggu hasilnya kami minta untuk melakukan isolasi mandiri dan tidak boleh berkeliaran sambil menunggu hasil tes usapnya ke luar," ujarnya.

Dari data sementara, tingkat penularan COVID-19 di tempat-tempat kerumunan masih tinggi, salah satunya warung kopi yang banyak dikunjungi anak-anak muda.

"Hasil tes usap yang kami lakukan di dua warkop Sabtu (14/11) kemarin, di warkop pertama dari empat yang di tes usap dua positif COVID-19, kemudian warkop kedua, dari empat yang dites usap, tiga positif COVID-19," ungkapnya.

Dia menambahkan, rata-rata yang positif itu anak mudah dan OTG (orang tanpa gejala). "Sehingga kami imbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan menggunakan sabun," katanya.

Baca juga: Dinkes: 17 pengunjung warkop di Pontianak reaktif tes cepat
Baca juga: Istri reaktif COVID-19, Suami di Bogor bunuh diri
Baca juga: Positif COVID-19, Bupati Bogor isolasi mandiri di kediaman