Kota Meksiko (ANTARA News/AFP) - Meksiko pada Selasa memberikan peringatan bagi warganya apabila mengunjungi Arizona. Hal ini menanggapi satu undang-undang (UU) anti-imigrasi yang ketat yang menimbulkan kemarahan di Meksiko dan seluruh Amerika Serikat (AS).

UUyang ditandatangani oleh gubernur negara bagian AS bagian selatan itu, Jan Brewr dari partai Republik, menginzinkan polisi memeriksa dan menahan siapapun yang mereka duga mungkin imigran ilegal, walaupun mereka tidak dicurigai melakukan tindakan kejahatan.

Tindakan itu menimbulkan kemarahan di kedua pihak perbatasan itu, dengan para anggota parlemen Kalifornia menyerukan boikot ekonomi terhadap Arizona dan satu maskapai penerbangan Meksiko memperingatkan pihaknya mungkin membatalkan lebih banyak penerbangan ke negara bagian AS bagian selatan itu.

Kementerian luar negeri Meksiko menganjurkan warganya membawa dokumen-dokumen identitas dan menghormati undang-undang Arizona itu, memperingatkan satu situasi politik yang merugikan bagi masyarakat migran dan semua pengunjung Meksiko.

"Dengan adanya undang-undang itu diperkirakan setiap warga dapat terganggu dan diperiksa untuk alasan yang tidak penting pada setiap saat," kata pernyataan itu dan menambahkan undang-undang itu tidak akan diterapkan dalam beberapa bulan ke depan.

Presiden Felipe Calderon, Senin mengecam undang-undang itu sebagai "diskriminasi rasial" dan mengatakan pemerintahnya akan "menggunakan segala cara yang ada" untuk membela warganya.

Ia mengatakan undang-undang itu mengancam hubungan persahabatan, bisnis, turisme dan kebudayaan antara Meksiko dan Arizona.

Banyak partai oposisi dan migran Meksiko menyerukan pemboikotan bisnis terhadap negara bagian AS selatan itu, sementara para pengusaha khawatir akan reaksi yang negatif.

"Tanpa diragukan hal itu akan berdampak pada lalu lintas dan para pelacong antara Meksiko dan negara bagian itu (Arizona)," kata Pemimpin maskapai penerbangan Aeromexico Andres Conesa kepada wartawan dalam satu konferensi turisme di Acupulco, Selasa.

Aeromexico sudah menutup rute-rute antara kota-kota Mexico City dan Guadalajara dan Phoenix di Arizona dalam bulan-bulan belakangan ini, katanya.

Di Sonora, negara bagian Meksiko yang berbatasan dengan Arizona pemerintah secara simbolis membatalan satu pertemuan tahunan dengan para pejabat Arizona, kata laman internetnya, tetapi mengatakan berusaha menjaga hubungan yang baik.

Sebelah utara perbatasan itu, undang-undang tersebut memicu gelombang kecaman termasuk dari Presiden AS Barack Obama , dan meimbulkan pertengkaran hukum dan politik sementara pihak partai Demokrat akan mempertimbangkan pengajuan satu perubahan undang-undang keimigrassian yang luas.

Para anggota Kongres di San Francisco dan Los Angeles, Selasa menyerukan pemboikotan termasuk memperketat kontrak-kontrak dengan perusahaan-perusahaan Arizona dan mendorong perusahaan-perusahaan swasta mengurangi bisnis dengan negara bagian itu.

Kepala Keamanan Dalam Negeri AS Janet Napolitano mengatakan para pejabat kehakiman AS "sangat cemas" akan undang-undang dan Departemen Kehakiman sedang mempertimbangkan apakah undang-undang itu memenuhi ketentuan konstitusi.

Meksiko, yang memiliki perbatasan sepanjang 3.200km dengan AS, diperkirakan memiliki sekitar 12 juta warganya di AS, separuh dari mereka tidak memiliki dokumen atau ilegal.

Arizona memperkirakan di wilayahnya terdapat 460.000 imigran ilegal, sebagian besar dari Amerika Latin.
(H-RN/B002/P003)