Jakarta (ANTARA News) - BUMN bidang konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), membukukan laba bersih triwulan pertama 2010 sebesar Rp64,28 miliar, naik 40 persen dari periode sama tahun 2009 yang hanya Rp45,93 miliar.

"Kenaikan laba bersih 40 persen merupakan prestasi tersendiri bagi kami melalui upaya-upaya penyempurnaan metode kerja dan efisiensi di segala bidang," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo di Jakarta, Rabu.

Pencapai laba didukung pendapatan triwulan I tahun 2010 sebesar Rp1,13 triliun, kata Bintang.

Hingga Triwulan I 2010 ini, perolehan kontrak baru WIKA adalah sebesar Rp1,45 Triliun . Salah satu dari kontrak baru ini adalah pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda KA Cikampek-Cirebon II, Segmen III dan Modifikasi Stasiun Perujakan Cirebon.

Pada sektor energi, WIKA menjadi pimpinan pasar dan telah mengerjakan 20 persen lebih kontrak pekerjaan kontruksi sipil untuk proyek pembangkit hingga IPP untuk Proyek Percepatan I.

Untuk program Proyek Percepatan II di tahun 2010 WIKA sedang mengikuti proses tender PLTU 2x65 MW Pulang Pisau Kalteng dan proses PQ PLTU 2X100 MW Balik Papan Kaltim, Pra Kualifikasi PLTU 2X100 Riau, Pra Kualifikasi PLTU 2x7 MW di Kalteng, Kaltim, Kalsel (Buntok), Malianu, Berau dan Kota Baru).

Sedangkan proses tender yang sudah dimenangkan di tahun 2010 ini adalah PLTBS Simangke PTPN 3 Medan Sumut senilai Rp83 miliar. Di samping itu WIKA juga telah mengajukan penawaran proyek konstruksi pembangkit yang dikerjakan kontraktor China, di antaranya PLTU Tanjung Awar-Awar, PLTU Nagan Raya, PLTU Adipala, PLTU Jene Ponto, PLTU Takalar.

Saat ini, WIKA menggandeng perusahaan asal Jepang, Tsukishima Kikai Co Ltd, WIKA sedang mengikuti tender infrastruktur Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang diadakan oleh PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) dengan nilai proyek 400 Juta US$. Tender telah dilakukan bulan Maret 2010 lalu. Diharapkan bulan Mei sudah ada pengumuman pemenang tender.

Pada sektor bisnis mekanikal elektrikal, saat ini WIKA sedang menyiapkan diri untuk mengikuti tender RFCC Uni? (Resid Fluid Catalytic Cracking Unit) yang akan diadakan oleh PT PERTAMINA dengan nilai proyek berkisar 1,5 Miliar dolar AS. WIKA akan bermitra dengan PT. IKPT (Inti Karya Persada Tehnik). Proyek ini dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan Refinery Unit IV yang diperoleh dari adanya penambahan produksi BBM dan Petrokimia untuk PT PERTAMINA.

Keberhasilan WIKA dalam pencapaian laba Triwulan I tahun 2010 ditunjang oleh model bisnis WIKA yang mengedepankan sinergi antara induk perusahaan dan anak perusahaan dalam menjalankan bisnis utama Perseroan. WIKA BETON menjadi perusahaan anak yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar, dan sampai dengan Maret 2010 ini WIKA Beton telah menyumbangkan Rp318,56 miliar atau 28,18 persen total pendapatan perusahaan.

"Tahun 2010 merupakan momen yang penting bagi pertumbuhan WIKA di masa yang akan datang. WIKA meletakkan VISI-nya sebagai salah satu Perusahaan EPC dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Semoga tahun 2010 ini menjadikan WIKA makin mantap dalam melangkah dan dapat bersaing dengan memberikan integrated solution services bagi project owners baik di dalam maupun di luar negeri," kata Bintang Perbowo.

(ANT/S026)