Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya akan mengoreksi kembali dividen (setoran atas hasil laba) Pertamina menyusul masih belum mencukupinya dana alpha untuk PSO.

"Angka yang sudah kita plot itu misalnya Pertamina ya dengan Rp25 triliun keuntungan. Dengan tidak cukupnya dana alpha untuk PSO (Public Service Obligation) kemarin tentu sebagian dimungkinkan dikoreksi kembali," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, penyesuaian terhadap dividen BUMN tidak kemungkinan tidak hanya untuk pertaminan. Namun demikian, ia mengatakan penyesuaian dilakuakn sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Ia mencontohkan untuk PLN, diharapakan dividen yang disetor ke kas negara dapat sesuai target. Menurut dia, meski sedikit meleset, namun PLN masih dinilai mampu untuk mempertahankannya.

"PLN yang diharapkan sudah mendekati, tentu devidennya akan dipertahankan. Kalau PLN masih tetap pada angkanya," katanya.

Ia mengharapkan, penurunan dividen BUMN secara total tidak besar. "Mudah-mudahan secara keseluruhan walaupun turun tidak besar, kita menyesuaikan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, saat rapat dengan DPR, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengungkapkan bahwa Pertamina mengalami kerugian sebesar Rp6,9 triliun pada bisnis BBM PSO di 2009. Sedang selama periode Januari-Maret 2010, BUMN migas tersebut mengaku telah merugi Rp456 miliar.

(T.M041/F004/S026)