Wamendes PDTT dorong peran perempuan dalam pembangunan desa
18 November 2020 09:53 WIB
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi berbicara dalam kunjungan kerja ke Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Selasa (18/11/2020). (ANTARA/HO-Humas Kemendes PDTT)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mendorong peran perempuan guna mempercepat laju pembangunan di desa.
"Saya selalu berimajinasi, kalau lihat kadesnya perempuan pasti desanya lebih bersih dan lebih ramah. Karena kalau ramah terhadap perempuan, pasti ramah terhadap anak," kata Wamendes PDTT dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungan kerja yang dilakukan Selasa (17/11), ke Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ia mengatakan bahwa dalam SDGs Desa terdapat satu poin yang fokus dalam isu-isu perempuan atau kesetaraan gender.
Baca juga: Kapasitas pendamping desa perlu terus ditingkatkan, ujar Mendes
Ia optimistis fokus kesetaraan gender dalam SDGs Desa dapat menjadikan pembangunan desa yang lebih ramah terhadap perempuan bisa terwujud.
Budi Arie juga mengatakan bahwa memberdayakan perempuan berarti memberdayakan sebuah bangsa.
Ia berharap kepemimpinan perempuan, baik sebagai kepala desa, camat, bupati, gubernur, bisa membawa perspektif tentang pembangunan yang ramah gender.
Ia optimistis bahwa desa yang dipimpin perempuan mampu memberikan cinta bagi desa dan warganya seperti ia mencintai anak-anaknya.
“Jadi cinta itu alami, tapi kebencian itu diajarkan. Karena itu saya harapkan ini, terus terang kunjungan ke Desa Bengle ini sekaligus saya juga ingin menggelorakan kepemimpinan perempuan di desa-desa seluruh Indonesia,” katanya.
Baca juga: Wamendes ajak anak muda berdayakan desa melalui pertanian organik
Menurut data di Kemendes PDTT, dari 74.953 desa di seluruh Indonesia baru sekitar 6.500 desa yang kepala desanya dipimpin perempuan.
“Jadi kurang dari 10 persen. Sama seperti di Karawang, dari 297 desa, baru 20 kepala desanya perempuan. Kalau bisa 30 persennya perempuan jadi kepala desa di Karawang,” ujar dia.
Budi Arie mengajak perempuan untuk ikut terlibat menjadi bagian dari upaya penguatan kekuatan ekonomi desa, bukan sekadar menjadi kekuatan sosial masyarakat.
“Selama ini kita selalu berpikir bahwa perempuan sebagai kekuatan sosial masyarakat. Menurut saya, saatnya sekarang perempuan harus menjadi kekuatan ekonomi,” demikian kata Budi Arie.
Baca juga: Wamendes PDTT: SDM jadi salah satu kunci digitalisasi ekonomi desa
Baca juga: Wamendes PDTT tanam padi organik saat kunjungi lokasi transmigrasi
Baca juga: Wamendes: Peran nelayan penting perkuat pangan dan ekonomi desa
"Saya selalu berimajinasi, kalau lihat kadesnya perempuan pasti desanya lebih bersih dan lebih ramah. Karena kalau ramah terhadap perempuan, pasti ramah terhadap anak," kata Wamendes PDTT dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungan kerja yang dilakukan Selasa (17/11), ke Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ia mengatakan bahwa dalam SDGs Desa terdapat satu poin yang fokus dalam isu-isu perempuan atau kesetaraan gender.
Baca juga: Kapasitas pendamping desa perlu terus ditingkatkan, ujar Mendes
Ia optimistis fokus kesetaraan gender dalam SDGs Desa dapat menjadikan pembangunan desa yang lebih ramah terhadap perempuan bisa terwujud.
Budi Arie juga mengatakan bahwa memberdayakan perempuan berarti memberdayakan sebuah bangsa.
Ia berharap kepemimpinan perempuan, baik sebagai kepala desa, camat, bupati, gubernur, bisa membawa perspektif tentang pembangunan yang ramah gender.
Ia optimistis bahwa desa yang dipimpin perempuan mampu memberikan cinta bagi desa dan warganya seperti ia mencintai anak-anaknya.
“Jadi cinta itu alami, tapi kebencian itu diajarkan. Karena itu saya harapkan ini, terus terang kunjungan ke Desa Bengle ini sekaligus saya juga ingin menggelorakan kepemimpinan perempuan di desa-desa seluruh Indonesia,” katanya.
Baca juga: Wamendes ajak anak muda berdayakan desa melalui pertanian organik
Menurut data di Kemendes PDTT, dari 74.953 desa di seluruh Indonesia baru sekitar 6.500 desa yang kepala desanya dipimpin perempuan.
“Jadi kurang dari 10 persen. Sama seperti di Karawang, dari 297 desa, baru 20 kepala desanya perempuan. Kalau bisa 30 persennya perempuan jadi kepala desa di Karawang,” ujar dia.
Budi Arie mengajak perempuan untuk ikut terlibat menjadi bagian dari upaya penguatan kekuatan ekonomi desa, bukan sekadar menjadi kekuatan sosial masyarakat.
“Selama ini kita selalu berpikir bahwa perempuan sebagai kekuatan sosial masyarakat. Menurut saya, saatnya sekarang perempuan harus menjadi kekuatan ekonomi,” demikian kata Budi Arie.
Baca juga: Wamendes PDTT: SDM jadi salah satu kunci digitalisasi ekonomi desa
Baca juga: Wamendes PDTT tanam padi organik saat kunjungi lokasi transmigrasi
Baca juga: Wamendes: Peran nelayan penting perkuat pangan dan ekonomi desa
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: