London(ANTARA News) - Aksimenawan Ivica Olic mencetak 'hatrick' ke gawang Olympique Lyon, Rabu, di Stadion Gerland, Lyon, Perancis, tidak saja membawa klubnya Bayern Munchen ke Final Liga Champions tetapi juga menempatkannya di jajaran striker papan atas dunia.

Mencetak gol pertama di menit ke 26, teror Olic terus berlanjut ketika ia kembali menggandakan kemenangan dengan gol-golnya di menit ke 67 dan 77.

Di babak sebelumnya, Olic juga menjadi mimpi buruk Manchester United (MU) setelah ia mencetak salah satu dari dua gol kemenangan Munchen di leg pertama. Di leg kedua ia mencetak satu gol untuk skor akhir 3-2 dan meloloskan Munchen yang unggul gol tandang.

Performa apik Olic itu tidak lepas dari keinginannya untuk menjadi yang pertama dan yang terbaik di klubnya.

"Saya berharap telah menjadikan diri saya striker nomor satu. Kenyataannya adalah saya telah bermain sangat baik akhir-akhir ini dan kepercayaan diri saya tidak pernah setinggi ini," tegas Olic sepertidikutip FIFA.com.

Pemain yang dilahirkan di Slavonski Brod, Kroasia 30 tahun lalu itu telah mengoleksi 14 gol dan delapan 'assist' bagi klubnya dan tujuh gol ia cetak di Liga Champions.

Siapa yang mengenal Olic, yang kerap di sapa Ivi itu sebelumnya?

Suami dari Natalie dan ayah dari Luka, Antonio, dan Lara itu memulai karirnya ketika berumur 17 tahun di klub lokal Kroasia, NK Marsonia di tahun 1996 dan mencetak sembilan gol di musim pertamanya.

Setelah mencetak delapan gol hanya dalam sembilan pertandingan ia diboyong klub Jerman, Hertha BSC Berlin, selama satu musim untuk bermain di Bundesliga. Kesulitan menyesuaikan diri di Liga Jerman membuatnya hanya bertahan 10 bulan lalu kembali dijual ke Marsonia.

Dari Marsonia Olic kemudian menjadi rebutan dua klub papan atas Kroasia NK Zagreb dan Dinamo Zagreb. Olic membawa NK Zagreb merebut gelar Liga Kroasia pertama mereka selama 90 tahun berdiri di tahun 2002. Semusim kemudian bersama Dinamo ia juga meraih gelar yang sama dan mencetak 16 gol.

Tidak lama berselang, seperti yang dicatat soccerphile.com, dipinang CSKA Moscow dengan banderol 5 juta Euro. Bergabung di tengah musim kompetisi liga Russia, Olic mencetak tujuh gol dan turut mengantar klub ibu kota Russia itu ke puncak juara pada 2003.

Tahun 2002 sampai 2003 agaknya menjadi tahun yang penting bagi Olic karena ia ikut memperkuat Kroasia di Piala Dunia Jepang/Korea Selatan. Tambahan pula, ia mencetak salah satu gol yang membawa negaranya unggul 2-1 atas Italia di babak penyisihan.

Setelah meraih tiga gelar liga Russia dan dua Piala Russia dari tahun 2003 sampai 2006 serta sebuah gelar Piala EUFA bersama CSKA Moscow, Olic akhirnya kembali mencoba peruntungannya di Liga Jerman bersama Hamburg SV pada 2007.

Dianggap kurang berkontribusi di Hamburg, kontrak Olic tidak diperpanjang dan akhirnya hijrah Munchen dengan status 'free transfer'.

Kebaikan hati dan kepercayaan Munchen memang tidak percuma. Tiga gol yang dilesakannya ke gawang Lyon dini hari tadi adalah contoh konkret pria yang mempunyai motto hidup: 'Man muss hart arbeiten, um ans Ziel zu kommen.'

Kerja keras adalah jalan mencapai tujuan, itulah kira-kira arti motto hidup Olic yang benar-benar ditunjukannya di lapangan hijau.(Ber/A024)