Jakarta (ANTARA) - Beberapa berita politik kemarin (Selasa, 17/11) menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca kembali, dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh umat Islam khususnya di Indonesia untuk tidak ikut dalam arus berpikir yang sempit hingga pengamat politik Edward Dewaruci meminta semua pihak menjadikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020 bebas dari politik uang sehingga terwujud pesta demokrasi yang benar-benar demokratis.

Berikut lima berita politik kemarin yang masih menarik untuk dibaca kembali:

Wapres: Umat Islam di Indonesia jangan ikut arus berpikir sempit
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh umat Islam khususnya di Indonesia untuk tidak ikut dalam arus berpikir yang sempit karena cara berpikir tersebut hanya akan menimbulkan sifat intoleran, melahirkan paham radikal, hingga membenarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah. Selengkapnya baca di sini

DPD ingatkan pelaksanaan pilkada di NTB perhatikan protokol kesehatan
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin mengingatkan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Barat agar memperhatikan protokol kesehatan dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada Pilkada 9 Desember 2020.

Selengkapnya baca di sini

PPP Papua-Papua Barat usung Suharso Monoarfa jadi ketua umum
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Papua dan Papua Barat sepakat untuk mengusung dan mendukung Suharso Monoarfa yang saat ini menjabat sebagai Menteri PPN/Bappenas sebagai ketua umum pada pelaksanaan muktamar di Makassar, 18-22 Desember 2020.

Selengkapnya baca di sini

Pengamat: Jadikan Pilkada Surabaya bebas politik uang
Pengamat politik Edward Dewaruci meminta semua pihak menjadikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020 bebas dari politik uang sehingga terwujud pesta demokrasi yang benar-benar demokratis.

Selengkapnya baca di sini

Wapres: Pesantren harus terbuka kembangkan kolaborasi ekonomi
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta pondok pesantren terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan ekonomi, sebagai bagian dari fungsi pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat. Selengkapnya baca di sini