Ambon (ANTARA) - Sebanyak dua pelajar asal Kota Ambon, Angelica Hitijahubessy dan Fiodory Leuwol, mengukir prestasi di kancah internasional dalam ajang International Conference of Young Social Scientist (ICYSS) 2020.

Dua pelajar tersebut saat ini tengah menempuh pendidikan menengah pertama di Sekolah GenIUS, berhasil meraih juara Harapan II di bidang psikologi, dengan penelitian berjudul "Mikaniki's Effect in Improving Cognitive Pattern Recognition".

Ketua Komite Sekolah GenIUS, Edwin Matatula, di Ambon, Selasa, mengatakan Mikaniki adalah sebuah prototipe permainan digital yang dikembangkan oleh Azalia Herma, S.Si dan Dr. F.X. Ivan, Ph.D.

Mikaniki berfokus pada penggunaan pola dan angka sebagai simbol, dan memiliki jalan cerita yang menarik. Pada penelitian ini, Mikaniki digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam pengenalan pola.

"Berdasarkan penelitian permainan ini mampu meningkatkan kemampuan kognitif pengenalan pola siswa SD dari Indonesia timur hingga 37, 4 persen. Kendati demikian, masih ada batasan dari penelitian ini yang akan terus dikaji lebih lanjut," kata dia.

Dia menjelaskan penelitian ini muncul setelah kedua siswa memainkan pemainan Mikaniki, lalu tertarik dalam memperkenalkannya kepada orang lain.

"Dalam penelitian ini, mereka meneliti efek permainan Mikaniki terhadap siswa SD dari Indonesia timur, " ujarnya.

Baca juga: Siswa Pekanbaru raih emas olimpiade kimia internasional

Edwin mengaku prestasi membanggakan ini tidak lepas dari kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Ambon terhadap dunia pendidikan.

"Prestasi ini juga tak lepas dari kebijakan Wali Kota Ambon yang begitu peduli dengan dunia pendidikan di Kota Ambon, yang peduli terhadap pembangunan sumber daya manusia yang unggul untuk Kota Ambon, Maluku, maupun Indonesia melalui pendidikan, baik formal maupun informal," katanya.

ICYSS merupakan kompetisi karya ilmiah remaja dalam bidang psikologi, sejarah, geografi, sosiologi, dan ekonomi, yang diperuntukkan bagi siswa sekolah menengah terbaik di seluruh dunia.

ICYSS 2020 adalah yang ketiga kalinya semenjak 2018, sedangkan tahun ini diselenggarakan di Serbia. Siswa yang menjadi partisipan merupakan perwakilan negara (tidak dapat dikirim perorangan).

Pada 2019, dengan penelitian yang sama, Angelica dan Fiodory berhasil menjadi juara satu lomba peneliti Belia Papua 2019 dan menjadi partisipan di Lomba Peneliti Belia Nasional 2019.

Prestasi ini kemudian mengantarkan mereka ke ajang internasional yang diselenggarakan di Serbia sebagai salah satu perwakilan dari Indonesia yang berkompetisi dengan delapan negara lainnya, yakni Guam, Macau, Malaysia, Slovenia, Turki, Republik Moldova, dan Mexico.

Baca juga: Pelajar Bekasi raih medali lomba matematika internasional
Baca juga: Presiden ajak pelajar SMA keliling Istana Bogor