Pemprov Bengkulu ubah kontainer bekas jadi laboratorium tes usap
17 November 2020 19:58 WIB
Kepala BPKP Provinsi Bengkulu Iskandar Novianto saat bersama General Manajer PT. Pelindo II Cabang Bengkulu saat peresmian laboratorium mini tes usap didepan kantor BPKP Bengkulu. ANTARA/Carminanda.
Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menjadikan bekas kontainer sebagai laboratorium mini tes usap (swab) untuk pemeriksaan sampel COVID-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah mengatakan,pembuatan laboratorium mini itu merupakan kolaborasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu bersama PT. Pelindo II Cabang Bengkulu dan UPTD Labkesda Provinsi Bengkulu.
Baca juga: Angka kesembuhan COVID-19 di Bengkulu capai 72,2 persen
"Kontainernya disumbang oleh PT. Pelindo II Cabang Bengkulu dan tentu kami mengapresiasi kolaborasi lintas sektoral ini," kata Dedy di Bengkulu, Selasa.
Sementara itu, Kepala BPKP Provinsi Bengkulu Iskandar Novianto mengaku ide awal pembangunan laboratorium mini itu muncul karena kesadaran akan pentingnya pemeriksaan tes usap di tengah pandemi COVID-19 ini.
Nantinya, kata dia, pengelolaan laboratorium mini dengan memanfaatkan kontainer bekas ini diserahkan ke pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu.
Namun, laboratorium mini ini tidak dibuka untuk masyarakat umum, hanya untuk melayani kebutuhan para pegawai BPKP Provinsi Bengkulu dan pegawai PT. Pelindo II Cabang Bengkulu saja.
Baca juga: 91 dari 140 warga kontak erat di Mukomuko-Bengkulu bersedia tes usap
Baca juga: 82.512 pasangan usia subur di Bengkulu belum ikut KB
"Laboratorium mini ini tidak untuk umum, hanya diperuntukkan bagi pegawai BPKP Provinsi Bengkulu dan Pelindo Bengkulu. Pengelolaannya oleh Labkesda," kata Iskandar.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah mengatakan,pembuatan laboratorium mini itu merupakan kolaborasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu bersama PT. Pelindo II Cabang Bengkulu dan UPTD Labkesda Provinsi Bengkulu.
Baca juga: Angka kesembuhan COVID-19 di Bengkulu capai 72,2 persen
"Kontainernya disumbang oleh PT. Pelindo II Cabang Bengkulu dan tentu kami mengapresiasi kolaborasi lintas sektoral ini," kata Dedy di Bengkulu, Selasa.
Sementara itu, Kepala BPKP Provinsi Bengkulu Iskandar Novianto mengaku ide awal pembangunan laboratorium mini itu muncul karena kesadaran akan pentingnya pemeriksaan tes usap di tengah pandemi COVID-19 ini.
Nantinya, kata dia, pengelolaan laboratorium mini dengan memanfaatkan kontainer bekas ini diserahkan ke pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu.
Namun, laboratorium mini ini tidak dibuka untuk masyarakat umum, hanya untuk melayani kebutuhan para pegawai BPKP Provinsi Bengkulu dan pegawai PT. Pelindo II Cabang Bengkulu saja.
Baca juga: 91 dari 140 warga kontak erat di Mukomuko-Bengkulu bersedia tes usap
Baca juga: 82.512 pasangan usia subur di Bengkulu belum ikut KB
"Laboratorium mini ini tidak untuk umum, hanya diperuntukkan bagi pegawai BPKP Provinsi Bengkulu dan Pelindo Bengkulu. Pengelolaannya oleh Labkesda," kata Iskandar.
Pewarta: Carminanda
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: