Penawaran tinggi bantu penyerapan dana Rp24,6 triliun dari lelang SUN
17 November 2020 18:30 WIB
Sejumlah karyawan BNI mengamati harga Surat Utang Negara (SUN) di BNI Treasury, Jakarta. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/Koz.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp24,6 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) yang diminati oleh investor seiring dengan tingginya penawaran yang masuk Rp104,7 triliun.
"Tercatat bids yang masuk sebesar Rp104,7 triliun atau merupakan incoming bids tertinggi ke-4 sepanjang tahun 2020," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan di Jakarta, Selasa.
Deni menjelaskan tingginya minat investor terhadap lelang SUN itu dipengaruhi oleh euforia pasar keuangan global dan domestik terkait keberhasilan ujicoba vaksin COVID-19 serta hasil pemilihan Presiden di AS.
"Permintaan investor mengalami kenaikan yang sangat pesat yaitu sebesar 57,6 persen apabila dibandingkan permintaan pada lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio juga meningkat secara signifikan dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini," katanya.
Dalam lelang SUN ini, ia menambahkan, peningkatan penawaran paling dominan berasal dari investor asing, yang ditandai dengan tingginya penawaran hampir dua kali lipat, dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya, menjadi 20,7 persen, terutama pada tenor jangka panjang.
"Masuknya investor asing berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor. Hal ini tercermin dari penurunan WAY untuk seluruh tenor, khususnya untuk SUN tenor 5-20 tahun dengan penurunan mencapai 15-45 bps dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya," kata Deni.
Hasil lelang SUN pada lelang kali ini mencakup seri SPN03210218, dengan jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, serta imbal hasil rata-rata tertimbang 2,99923 persen.
Penawaran untuk seri ini mencapai Rp1,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,05 persen.
Untuk seri SPN12210812, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,15 persen.
Penawaran untuk seri ini mencapai Rp3,36 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 3,14 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,25 persen.
Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,1963 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp23,41 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 5,18 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,55 persen.
Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,19896 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp29,35 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,34 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,7 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp24,3 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,09977 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp14,12 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,07 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,19 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28992 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp8,62 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,41 persen.
Menurut rencana, sesuai dengan kalender penerbitan SBN melalui lelang, terdapat satu kali lagi lelang penerbitan SUN di 2020 yang akan dilaksanakan pada 1 Desember 2020.
Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN sempat terpengaruh "wait & see" hasil Pilpres AS
Baca juga: Lelang SUN serap Rp32,75 triliun dipengaruhi membaiknya pasar domestik
Baca juga: Pemerintah serap Rp26,1 triliun dari lelang SUN
"Tercatat bids yang masuk sebesar Rp104,7 triliun atau merupakan incoming bids tertinggi ke-4 sepanjang tahun 2020," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan di Jakarta, Selasa.
Deni menjelaskan tingginya minat investor terhadap lelang SUN itu dipengaruhi oleh euforia pasar keuangan global dan domestik terkait keberhasilan ujicoba vaksin COVID-19 serta hasil pemilihan Presiden di AS.
"Permintaan investor mengalami kenaikan yang sangat pesat yaitu sebesar 57,6 persen apabila dibandingkan permintaan pada lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio juga meningkat secara signifikan dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini," katanya.
Dalam lelang SUN ini, ia menambahkan, peningkatan penawaran paling dominan berasal dari investor asing, yang ditandai dengan tingginya penawaran hampir dua kali lipat, dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya, menjadi 20,7 persen, terutama pada tenor jangka panjang.
"Masuknya investor asing berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor. Hal ini tercermin dari penurunan WAY untuk seluruh tenor, khususnya untuk SUN tenor 5-20 tahun dengan penurunan mencapai 15-45 bps dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya," kata Deni.
Hasil lelang SUN pada lelang kali ini mencakup seri SPN03210218, dengan jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, serta imbal hasil rata-rata tertimbang 2,99923 persen.
Penawaran untuk seri ini mencapai Rp1,46 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,05 persen.
Untuk seri SPN12210812, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,15 persen.
Penawaran untuk seri ini mencapai Rp3,36 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 3,14 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,25 persen.
Untuk seri FR0086, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,1963 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp23,41 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 5,18 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,55 persen.
Untuk seri FR0087, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,19896 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp29,35 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,34 persen.
Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,7 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp24,3 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7 persen.
Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,09977 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp14,12 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,07 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,19 persen.
Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28992 persen.
Penawaran untuk obligasi negara ini mencapai Rp8,62 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,41 persen.
Menurut rencana, sesuai dengan kalender penerbitan SBN melalui lelang, terdapat satu kali lagi lelang penerbitan SUN di 2020 yang akan dilaksanakan pada 1 Desember 2020.
Baca juga: Kemenkeu: Lelang SUN sempat terpengaruh "wait & see" hasil Pilpres AS
Baca juga: Lelang SUN serap Rp32,75 triliun dipengaruhi membaiknya pasar domestik
Baca juga: Pemerintah serap Rp26,1 triliun dari lelang SUN
Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: