JKN-KIS bantu nenek dan cucu asal Balikpapan jalani terapi
17 November 2020 13:47 WIB
Peserta Program JKN-KIS Endang Sari Banun dan cucunya bisa menjalani operasi dan terapi berkat layanan program jaminan kesehatan. (ANTARA/HO BPJS Kesehatan)
Jakarta (ANTARA) - Di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, seorang nenek yang sakit ginjal dan cucunya yang mengalami kelumpuhan otak bisa menjalani terapi berkat Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Menurut siaran pers BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa, layanan JKN-KIS membuat Endang Sari Banun yang bekerja sebagai pembantu perias pengantin bisa menjalani operasi untuk penyembuhan penyakit ginjalnya.
"Operasi yang saya lakukan tidak cukup sekali. Jadi sudah dilakukan tujuh kali operasi untuk penyembuhan batu ginjal saya ini. Untuk semua biaya operasi tersebut, saya sama sekali tidak bayar, semuanya gratis," kata Endang, yang tinggal bersama anak dan cucunya.
Cucu Endang menderita lumpuh otak atau cerebral palsy dan harus menjalani terapi pengobatan tiga kali dalam sepekan.
"Cucu saya itu terapi mulai dari usia dua tahun sampai sekarang dan sekarang usianya sudah delapan tahun. Alhamdulillah, dengan adanya BPJS Kesehatan semua biaya terapi untuk pengobatan cucu saya itu gratis," kata Endang.
"Kalau misalkan pakai biaya sendiri pasti sangat banyak. Kalau saya hitung biayanya itu sekitar Rp180 ribu per satu kali terapi. Jadi bisa dihitung total biaya selama ini, sangat besar," katanya.
Bagi Endang dan cucunya, keberadaan layanan JKN-KIS sangat penting. "Saya dan terutama cucu saya ini sangat butuh sekali. Dia kan harus terapi tiap tiga kali dalam seminggu, kalau tidak ada BPJS Kesehatan biayanya mau dari mana?" katanya.
Baca juga:
Warga Sukabumi tidak khawatirkan biaya berobat karena JKN-KIS JKN-KIS meringankan beban penderita jantung
Menurut siaran pers BPJS Kesehatan di Jakarta, Selasa, layanan JKN-KIS membuat Endang Sari Banun yang bekerja sebagai pembantu perias pengantin bisa menjalani operasi untuk penyembuhan penyakit ginjalnya.
"Operasi yang saya lakukan tidak cukup sekali. Jadi sudah dilakukan tujuh kali operasi untuk penyembuhan batu ginjal saya ini. Untuk semua biaya operasi tersebut, saya sama sekali tidak bayar, semuanya gratis," kata Endang, yang tinggal bersama anak dan cucunya.
Cucu Endang menderita lumpuh otak atau cerebral palsy dan harus menjalani terapi pengobatan tiga kali dalam sepekan.
"Cucu saya itu terapi mulai dari usia dua tahun sampai sekarang dan sekarang usianya sudah delapan tahun. Alhamdulillah, dengan adanya BPJS Kesehatan semua biaya terapi untuk pengobatan cucu saya itu gratis," kata Endang.
"Kalau misalkan pakai biaya sendiri pasti sangat banyak. Kalau saya hitung biayanya itu sekitar Rp180 ribu per satu kali terapi. Jadi bisa dihitung total biaya selama ini, sangat besar," katanya.
Bagi Endang dan cucunya, keberadaan layanan JKN-KIS sangat penting. "Saya dan terutama cucu saya ini sangat butuh sekali. Dia kan harus terapi tiap tiga kali dalam seminggu, kalau tidak ada BPJS Kesehatan biayanya mau dari mana?" katanya.
Baca juga:
Warga Sukabumi tidak khawatirkan biaya berobat karena JKN-KIS JKN-KIS meringankan beban penderita jantung
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: