Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai kritikan yang disampaikan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri harus disampaikan secara santun bukan malah mendoakan yang buruk.

"Kalaupun ada pihak yang memang dinilai membuat kesalahan, maka sebaiknya kritikan disampaikan secara santun dan pihak yang bersangkutan didoakan agar bisa menjadi lebih baik," kata Sahroni di Jakarta, Senin.

Hal itu dikatakannya terkait pernyataan Habib Idrus dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan agar Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mendapat umur yang pendek.

Sahroni menilai seharusnya kalau memang ada yang dinilai berbuat kesalahan, hendaknya didoakan agar lebih baik, bukan didoakan yang jelek-jelek.

Dia mengingatkan bahwa ajaran agama tidak memperbolehkan mendoakan hal-hal yang jelek, karena kalau itu yang dilakukan maka bukan doa namun sumpah serapah.

"Tidak boleh mendoakan yang jelek, itu bukan doa namun sumpah serapah," ujarnya.

Menurut Sahroni, pernyataan Habib Idrus itu jelas merupakan provokasi dan ujaran kebencian terhadap pemimpin di Tanah Air.

Sahroni juga menilai bahwa pernyataan tersebut tidak mencerminkan ajaran Nabi Muhammad SAW maupun contoh pemimpin umat yang baik bagi masyarakat.

“Saya juga ingin mengingatkan agar ulama maupun pemuka agama atau siapapun yang punya massa, hendaklah berkata-kata yang baik. Ceramah yang menyejukkan, tidak memprovokasi, berilah contoh yang baik bagi umat," katanya.