Jakarta (ANTARA) - Program internet gratis, JakWifi, yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak hanya untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa, tapi juga dimanfaatkan oleh kelompok tani di Jakarta Selatan untuk belajar budidaya ikan.

Anggota Kelompok Tani Karya Mandiri di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin, memanfaatkan JakWifi di Sekretariat RW 08 untuk belajar budidaya ikan.

"Sudah satu bulan ini para anggota rajin buka internet di Sekretariat RW 08 karena ada wifinya," kata Ketua RW 08, Kelurahan Pejaten Timur, Sirajudin.

Menurut Sirajudin, anggota kelompok tani tersebut mendatangi Sekretariat RW 08 untuk menonton tayangan video-video tentang budidaya ikan dan tanaman. Tujuan mereka adalah belajar tentang tata cara budidaya ikan, seperti ikan nila, mujair dan lele.

"Mereka mempelajari banyak hal, salah satunya budidaya ikan nila, mujair dan lele. Anggota tani juga terbilang banyak dan biasanya mereka nyari video tentang benih ikan," ujarnya.

Anggota Kelompok Tani Karya Mandiri umumnya tertarik untuk membudidayakan beberapa jenis ikan tersebut. Dari menonton video tutorial, para anggota tani melakukan pengamatan dan langsung mempraktikkan ilmu yang didapatkan.

"Mereka membeli benih ikan dan tanaman. Memanfaatkan lahan seadanya, berternak ikan dan bercocok tanam di sekitar rumah berjalan tanpa hambatan," kata Surajudin.

Baca juga: Kelurahan Krendang sediakan pojok belajar daring untuk anak sekolah
Baca juga: JakWifi bantu pembelajaran anak sekolah di Kepulauan Seribu
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali memasang stiker JakWIFI yang menginformasikan wilayah tersebut tersedian jaringan internet gratis untuk memudahkan pelajar mengikuti pembelajaran jarak jauh, Jumat (28/8/2020) (ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Program JakWifi diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta pada awal September 2020 untuk memfasilitasi siswa mengikuti PJJ selama masa pandemi COVID-19.

Selain dimanfaatkan oleh anggota kelompok tani, kehadiran Jakwifi juga disambut baik oleh siswa sekolah karena tidak merisaukan lagi persoalan kuota internet selama PJJ.

Tidak hanya dimanfaatkan oleh para siswa dan kelompok tani, JakWifi juga dimanfaatkan oleh pengurus RT untuk melaksanakan rapat virtual atau pembina PAUD dan kelompok remaja untuk mengadakan rapat dengan aplikasi. "Buat kita Jakwifi ini berarti sekali," ujar Sirajudin.

Selama satu bulan kehadiran JakWifi diawasi secara ketat oleh pengurus RW agar penggunaannya tidak menyalahi aturan. Pada saat mengakses jaringan internet tersebut, warga tetap diingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Alhamdulillah warga di sini tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19, apalagi anggota kita memang gugus tugas, malu kalau tidak menjalankannya," kata Sirajudin.