Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia menghentikan perdagangan dalam waktu kurang dari 30 menit setelah dibuka pada Senin, dan tetap ditutup untuk hari itu karena masalah data pasar.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 79,10 poin atau 1,24 persen menjadi 6.484,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas bertambah 77,70 poin atau 1,18 persen menjadi 6.687,00 poin.

Baca juga: Saham Aussie dibuka melonjak, indeks ASX 200 terangkat 1,23 persen

"Pasar Aussie hanya beroperasi sekitar 25 menit perdagangan sebelum masalah data pasar menyebabkan perdagangan dihentikan di ASX," kata analis pasar CommSec, James Tao, dilansir dari Xinhua.

"Ini adalah awal yang cerah untuk minggu baru di sesi perdagangan terbatas ... Keuntungan dalam sesi yang dipersingkat terjadi di sebagian besar sektor dengan hanya teknologi informasi yang sebaliknya."

ASX memberikan pembaruan pada sore hari yang mengatakan bahwa penyebab yang mendasari masalah tersebut telah diidentifikasi dan jalur penyelesaian sudah ada untuk memungkinkan perdagangan dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat pada Selasa (17/11/2020).

Di bidang keuangan, bank-bank besar melonjak dengan Commonwealth Bank naik 1,85 persen, National Australia Bank naik 1,84 persen, Westpac Bank naik 1,42 persen dan ANZ naik 2,67 persen.

Saham-saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan BHP naik 2,01 persen, Rio Tinto naik 1,80 persen dan Fortescue Metals naik 0,96 persen, namun penambang emas Newcrest turun 0,03 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas terangkat dengan Oil Search naik 2,73 persen, Santos naik 1,74 persen dan Woodside Petroleum naik 1,12 persen.

Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 0,51 persen, dan Woolworths naik 1,10 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra menguat 0,96 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas melonjak 1,57 persen dan perusahaan biomedis CSL bertambah 1,80 persen.

Baca juga: Saham Korsel lanjutkan kenaikan, indeks KOSPI melonjak 1,97 persen
Baca juga: Saham Tokyo ditutup menguat tajam, didorong pertumbuhan PDB Jepang