Bahlil sebut Australia bakal bangun rumah sakit senilai 1 miliar dolar
16 November 2020 15:33 WIB
Tangkapan layar - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia . ANTARA/Tangkapan layar Youtube BKPM TV/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Australia akan membangun infrastruktur kesehatan berupa rumah sakit senilai 1 miliar dolar AS, yang tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani dalam West Java Investment Summit (WJIS) 2020.
"Selamat Pak Dubes atas MoU yang diteken. Saya baru dapat info yang diteken itu untuk infrastruktur kesehatan, pembangunan rumah sakit 1 miliar dolar AS," kata Bahlil Lahadalia dalam dialog virtual mengenai dampak UU Cipta Kerja dan IA-CEPA terhadap investasi, Senin.
Bahlil menuturkan untuk melancarkan investasi tersebut, dirinya akan turun tangan sendiri mengurus percepatan perizinan investasi.
Baca juga: Siap halau hambatan, BKPM harap investor tingkatkan produksi alkes
"Pak Dubes, izinnya nanti saya sendiri yang langsung handle (tangani) sebagai bagian dari proses percepatan investasi dari perintah Presiden. Kita punya slogan, silakan investor datang, bawa modal, bawa teknologi, biar pemerintah melalui BKPM yang siapkan izin dan bantu cari lokasi paling murah dan kompetitif," jelas Bahlil Lahadalia.
Menurut Bahlil, di tengah kondisi pandemi COVID-19, investasi di sektor kesehatan kini jadi salah satu prioritas yang didorong. Adanya UU Omnibus Law Cipta Kerja juga diharapkan dapat ikut mengakselerasi proses investasi.
"Kita akan kasih kepastian, kemudahan bagi pengusaha, karena 90 persen industri kesehatan kita masih impor, jadi ini pasar yang bagus sekali," tutur Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Jelang IA-CEPA, RI perlu manfaatkan peluang tarik investasi Australia
Dalam West Java Investment Summit 2020 yang digelar Senin, ditandatangani nota kesepahaman secara virtual antara PT Jasa Sarana, PT Rajawali Nusindo, dengan Aspen Medical Proprietary Limited yang disaksikan di antaranya oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu Kristiarto Legowo. Aspen Medical Pty Ltd sendiri merupakan perusahaan asal Australia yang menyediakan layanan medis umum dan bedah.
Australia menjadi negara mitra investasi Indonesia. "Negeri Kangguru" itu pada 2016 menjadi negara ke 16 yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia. Posisinya terus menanjak masuk ke jajaran 10 besar pada 2018-2019.
Ada pun pada periode Januari-September 2020 investasi Australia ke di Indonesia mencapai 269,6 juta dolar AS. Sementara sepanjang periode 2015-September 2020, realisasi investasi Australia di Indonesia mencapai 2,07 miliar dolar AS.
Baca juga: BKPM eksekusi Rp474,9 triliun investasi mangkrak
"Selamat Pak Dubes atas MoU yang diteken. Saya baru dapat info yang diteken itu untuk infrastruktur kesehatan, pembangunan rumah sakit 1 miliar dolar AS," kata Bahlil Lahadalia dalam dialog virtual mengenai dampak UU Cipta Kerja dan IA-CEPA terhadap investasi, Senin.
Bahlil menuturkan untuk melancarkan investasi tersebut, dirinya akan turun tangan sendiri mengurus percepatan perizinan investasi.
Baca juga: Siap halau hambatan, BKPM harap investor tingkatkan produksi alkes
"Pak Dubes, izinnya nanti saya sendiri yang langsung handle (tangani) sebagai bagian dari proses percepatan investasi dari perintah Presiden. Kita punya slogan, silakan investor datang, bawa modal, bawa teknologi, biar pemerintah melalui BKPM yang siapkan izin dan bantu cari lokasi paling murah dan kompetitif," jelas Bahlil Lahadalia.
Menurut Bahlil, di tengah kondisi pandemi COVID-19, investasi di sektor kesehatan kini jadi salah satu prioritas yang didorong. Adanya UU Omnibus Law Cipta Kerja juga diharapkan dapat ikut mengakselerasi proses investasi.
"Kita akan kasih kepastian, kemudahan bagi pengusaha, karena 90 persen industri kesehatan kita masih impor, jadi ini pasar yang bagus sekali," tutur Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Jelang IA-CEPA, RI perlu manfaatkan peluang tarik investasi Australia
Dalam West Java Investment Summit 2020 yang digelar Senin, ditandatangani nota kesepahaman secara virtual antara PT Jasa Sarana, PT Rajawali Nusindo, dengan Aspen Medical Proprietary Limited yang disaksikan di antaranya oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Vanuatu Kristiarto Legowo. Aspen Medical Pty Ltd sendiri merupakan perusahaan asal Australia yang menyediakan layanan medis umum dan bedah.
Australia menjadi negara mitra investasi Indonesia. "Negeri Kangguru" itu pada 2016 menjadi negara ke 16 yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia. Posisinya terus menanjak masuk ke jajaran 10 besar pada 2018-2019.
Ada pun pada periode Januari-September 2020 investasi Australia ke di Indonesia mencapai 269,6 juta dolar AS. Sementara sepanjang periode 2015-September 2020, realisasi investasi Australia di Indonesia mencapai 2,07 miliar dolar AS.
Baca juga: BKPM eksekusi Rp474,9 triliun investasi mangkrak
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: