Warga Punthuk Setumbu Magelang gelar Sedekah Bumi lestarikan budaya
16 November 2020 13:29 WIB
Warga sekitar objek wisata Punthuk Setumbu di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, melakukan "kembul bujono" dalam Sedekah Bumi. (ANTARA/Anis Efizudin)
Magelang (ANTARA) - Warga sekitar objek wisata Punthuk Setumbu di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang, Senin, menggelar Sedekah Bumi untuk melestarikan budaya masyarakat setempat.
Prosesi Sedekah Bumi tersebut diawali kirab "pengantin" diiringi warga yang membawa nasi tumpeng beserta lauk-pauk dari Kebun Buah Karangrejo ke Punthuk Setumbu berjarak sekitar 400 meter.
Setelah sampai Bukit Punthuk Setumbu tersebut, warga kemudian menaruh nasi tumpeng tersebut menjadi satu secara memanjang dengan alas daun pisang.
Baca juga: Performa "Lelakuning Urip" hidupkan kegiatan seni-budaya Borobudur
Setelah dilakukan doa bersama, warga kemudian melakukan "kembul bujono" atau makan bersama-sama barang bawaan tersebut. Dalam sedekah bumi tersebut juga ditampilkan kesenian tradisional kubro siswa.
Ketua Pengelola Punthuk Setumbu yang juga Kepala Dusun Kurahan, Nuryazid mengatakan Sedekah Bumi ini dilakukan rutin setiap dua tahun sekali sebagai rasa syukur masyarakat kepada Tuhan YME yang telah memberikan limpahan rezeki.
Menurut dia, kegiatan Sedekah Bumi telah dilakukan para pendahulu secara turun temurun. Dulu Punthuk Setumbu sebagai tempat untuk menggembala ternak dan setiap Senin Legi warga membawa makanan di atas bukit tersebut untuk dimakan bersama-sama.
Baca juga: BKB terapkan mikroemulsi minyak sereh untuk konservasi cagar budaya
Ia menyampaikan di masa pandemi ini peserta dibatasi hanya sekitar 150 orang, khusus dari warga Dusun Kurahan, kalau sebelumnya banyak warga lain daerah yang berdatangan dan juga tampil sejumlah kesenian.
"Harapan kami dengan Sedekah Bumi ini, masyarakat di sini tetap bisa bersyukur, kegiatan ini untuk melestarikan budaya, dan diharapkan wisata Punthuk Setumbu bisa lebih maju dan bermanfaat untuk masyarakat di sini," katanya.
Baca juga: Ruwat Rawat Borobudur penghargaan situs warisan budaya dunia
Punthuk Setumbu berada di ketinggian dengan jarak sekitar 4 kilometer dari Candi Borobudur, yang selama ini dikenal sebagai lokasi ideal untuk melihat keindahan Candi Borobudur dan sunrise dari ketinggian.
Punthuk Setumbu dirintis sebagai objek wisata mulai 2006 dan mulai dikenal masyarakat sejak 2009.
Harga tiket masuk ke objek wisata tersebut untuk wisatawan Nusantara Rp20.000 per orang dan wisatawan mancanegara Rp50.000 per orang.
Baca juga: Seniman Magelang performa "Jagad Anyar" untuk pesan ketahanan pangan
Baca juga: Kirab budaya warnai Cap Go Meh di Magelang
Prosesi Sedekah Bumi tersebut diawali kirab "pengantin" diiringi warga yang membawa nasi tumpeng beserta lauk-pauk dari Kebun Buah Karangrejo ke Punthuk Setumbu berjarak sekitar 400 meter.
Setelah sampai Bukit Punthuk Setumbu tersebut, warga kemudian menaruh nasi tumpeng tersebut menjadi satu secara memanjang dengan alas daun pisang.
Baca juga: Performa "Lelakuning Urip" hidupkan kegiatan seni-budaya Borobudur
Setelah dilakukan doa bersama, warga kemudian melakukan "kembul bujono" atau makan bersama-sama barang bawaan tersebut. Dalam sedekah bumi tersebut juga ditampilkan kesenian tradisional kubro siswa.
Ketua Pengelola Punthuk Setumbu yang juga Kepala Dusun Kurahan, Nuryazid mengatakan Sedekah Bumi ini dilakukan rutin setiap dua tahun sekali sebagai rasa syukur masyarakat kepada Tuhan YME yang telah memberikan limpahan rezeki.
Menurut dia, kegiatan Sedekah Bumi telah dilakukan para pendahulu secara turun temurun. Dulu Punthuk Setumbu sebagai tempat untuk menggembala ternak dan setiap Senin Legi warga membawa makanan di atas bukit tersebut untuk dimakan bersama-sama.
Baca juga: BKB terapkan mikroemulsi minyak sereh untuk konservasi cagar budaya
Ia menyampaikan di masa pandemi ini peserta dibatasi hanya sekitar 150 orang, khusus dari warga Dusun Kurahan, kalau sebelumnya banyak warga lain daerah yang berdatangan dan juga tampil sejumlah kesenian.
"Harapan kami dengan Sedekah Bumi ini, masyarakat di sini tetap bisa bersyukur, kegiatan ini untuk melestarikan budaya, dan diharapkan wisata Punthuk Setumbu bisa lebih maju dan bermanfaat untuk masyarakat di sini," katanya.
Baca juga: Ruwat Rawat Borobudur penghargaan situs warisan budaya dunia
Punthuk Setumbu berada di ketinggian dengan jarak sekitar 4 kilometer dari Candi Borobudur, yang selama ini dikenal sebagai lokasi ideal untuk melihat keindahan Candi Borobudur dan sunrise dari ketinggian.
Punthuk Setumbu dirintis sebagai objek wisata mulai 2006 dan mulai dikenal masyarakat sejak 2009.
Harga tiket masuk ke objek wisata tersebut untuk wisatawan Nusantara Rp20.000 per orang dan wisatawan mancanegara Rp50.000 per orang.
Baca juga: Seniman Magelang performa "Jagad Anyar" untuk pesan ketahanan pangan
Baca juga: Kirab budaya warnai Cap Go Meh di Magelang
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: