UEFA Nations League
Miralem Pjanic akui Divisi A Nations League terlalu berat untuk Bosnia
16 November 2020 07:05 WIB
Kapten tim nasional Bosnia-Herzegovina Miralem Pjanic (kiri) berebut penguasaan bola dengan gelandang Belanda Frenkie de Jong dalam lanjutan UEFA Nations League Divisi A Grup 1 (A1) di Stadion Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda, Minggu (15/11/2020) waktu setempat. ANTARA/REUTERS/POOL/John Thys.
Jakarta (ANTARA) - Miralem Pjanic mengakui Divisi A UEFA Nations League saat ini terlalu berat untuk jadi tempat tim nasional Bosnia-Herzegovina bersaing, setelah mereka dipastikan terdegradasi.
Kepastian itu didapat ketika Bosnia menelan kekalahan 1-3 dari tuan rumah Belanda dalam laga kelima Divisi A Grup 1 (A1) di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Minggu waktu setempat (Senin WIB).
Kekalahan itu membuat Bosnia lengket di dasar klasemen Grup A1 dengan koleksi dua poin dan dipastikan terdegradasi ke Divisi B kendati masih menyisakan satu pertandingan lagi untuk dijalani.
Baca juga: Belanda rebut puncak Grup A1 sambil kirim Bosnia terdegradasi
Pjanic yang mengemban ban kapten mengatakan dalam pertandingan kali ini tampak jelas perbedaan kualitas antara Bosnia dan Belanda, terutama dalam hal pengalaman.
Hal itu jadi pembeda dibandingkan pertemuan pertama kedua tim yang berakhir imbang nirgol di Bosnia pada bulan lalu.
"Di pertemuan sebelumnya kami tampil sangat baik melawan Belanda, tetapi kali ini Anda bisa melihat jelas perbedaan kualitas kedua tim," kata Pjanic selepas laga dilansir dari laman resmi UEFA.
"Mereka jauh lebih kuat dan berpengalaman dibanding kami. Sulit bagi kami untuk berkompetisi," ujarnya menambahkan.
Kepastian terdegradasi ke Divisi B Nations League seolah jadi dua nasib buruk beruntun yang dialami Bosnia, hanya sebulan setelah mereka gagal meraih tiket putaran final EURO 2020 lantaran kalah adu penalti melawan Irlandia Utara di semifinal playoff Jalur B.
Baca juga: Wijnaldum lega Belanda kembali rasakan kemenangan
Baca juga: Italia tundukkan Polandia demi ambil alih pucuk klasemen Grup A1
Kegagalan itu sekaligus membuat pelatih kepala Dusan Bajevic mengumumkan keputusan untuk meninggalkan jabatannya selepas Nations League fase grup berakhir.
"Saya pikir Divisi A terlalu berat untuk kami saat ini. Kami mengerahkan kemampuan yang terbaik, tetpai itu tidak cukup," kata Pjanic.
"Sekarang kami hanya bisa melakukan persiapan laga terakhir melawan Italia dan berusaha menutup penampilan dengan kuat di kandang sendiri," pungkasnya.
Laga itu sekaligus akan menjadi pertandingan pemungkas Bajevic sebagai pelatih kepala Bosnia.
Jika bisa melakukan salam perpisahan yang manis, bukan tidak mungkin Bosnia malah merusak rencana besar Italia untuk tampil ke babak empat besar Nations League.
Baca juga: Slovenia dan Yunani menang, setel laga hidup mati promosi
Baca juga: Serbia jaga asa bertahan di Divisi B setelah imbangi Hongaria
Baca juga: Belgia pupus mimpi Inggris ke empat besar Nations League
Kepastian itu didapat ketika Bosnia menelan kekalahan 1-3 dari tuan rumah Belanda dalam laga kelima Divisi A Grup 1 (A1) di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Minggu waktu setempat (Senin WIB).
Kekalahan itu membuat Bosnia lengket di dasar klasemen Grup A1 dengan koleksi dua poin dan dipastikan terdegradasi ke Divisi B kendati masih menyisakan satu pertandingan lagi untuk dijalani.
Baca juga: Belanda rebut puncak Grup A1 sambil kirim Bosnia terdegradasi
Pjanic yang mengemban ban kapten mengatakan dalam pertandingan kali ini tampak jelas perbedaan kualitas antara Bosnia dan Belanda, terutama dalam hal pengalaman.
Hal itu jadi pembeda dibandingkan pertemuan pertama kedua tim yang berakhir imbang nirgol di Bosnia pada bulan lalu.
"Di pertemuan sebelumnya kami tampil sangat baik melawan Belanda, tetapi kali ini Anda bisa melihat jelas perbedaan kualitas kedua tim," kata Pjanic selepas laga dilansir dari laman resmi UEFA.
"Mereka jauh lebih kuat dan berpengalaman dibanding kami. Sulit bagi kami untuk berkompetisi," ujarnya menambahkan.
Kepastian terdegradasi ke Divisi B Nations League seolah jadi dua nasib buruk beruntun yang dialami Bosnia, hanya sebulan setelah mereka gagal meraih tiket putaran final EURO 2020 lantaran kalah adu penalti melawan Irlandia Utara di semifinal playoff Jalur B.
Baca juga: Wijnaldum lega Belanda kembali rasakan kemenangan
Baca juga: Italia tundukkan Polandia demi ambil alih pucuk klasemen Grup A1
Kegagalan itu sekaligus membuat pelatih kepala Dusan Bajevic mengumumkan keputusan untuk meninggalkan jabatannya selepas Nations League fase grup berakhir.
"Saya pikir Divisi A terlalu berat untuk kami saat ini. Kami mengerahkan kemampuan yang terbaik, tetpai itu tidak cukup," kata Pjanic.
"Sekarang kami hanya bisa melakukan persiapan laga terakhir melawan Italia dan berusaha menutup penampilan dengan kuat di kandang sendiri," pungkasnya.
Laga itu sekaligus akan menjadi pertandingan pemungkas Bajevic sebagai pelatih kepala Bosnia.
Jika bisa melakukan salam perpisahan yang manis, bukan tidak mungkin Bosnia malah merusak rencana besar Italia untuk tampil ke babak empat besar Nations League.
Baca juga: Slovenia dan Yunani menang, setel laga hidup mati promosi
Baca juga: Serbia jaga asa bertahan di Divisi B setelah imbangi Hongaria
Baca juga: Belgia pupus mimpi Inggris ke empat besar Nations League
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: