Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto mendorong kader Muhammadiyah memiliki kedaulatan ekonomi sebagai penopang utama gerakan dakwah Islam yang bermartabat.

"Saya sering katakan kalau ada orang lapar jangan dikasih ayat dulu. Tapi dikenyangkan perutnya, baru bicara ayat. Dakwah bil hal perlu ditekankan," kata Sunanto, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto dalam pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Boarding Angkatan VII di bidang kejuruan Perikanan dan Pertanian yang diikuti belasan kader muda Muhammadiyah.

Bersama 32 peserta terpilih lainnya, 16 kader Gerakan Pengusaha Berkemajuan (GPB) PP Pemuda Muhammadiyah akan menjalani pelatihan dan sertifikasi TOT (Training on Trainer) di Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang untuk bidang hidroponik, jamur atau perikanan selama 16 hari.

Cak Nanto mengingatkan para peserta pelatihan, termasuk kader Muhammadiyah untuk memberikan kemanfaatan dan pelatihan serupa bagi masyarakat di daerahnya masing-masing.

Baca juga: Mahfud: Pemuda Muhammadiyah perjuangkan nilai Islami yang inklusif

"Jika selepas lulus dari pelatihan ini, anda hanya memanfaatkannya untuk diri sendiri maka anda gagal. Ilmu anda harus menjadi manfaat bagi yang lain," tegasnya.

Selain itu, Cak Nanto juga menghimbau agar para kader terus terbuka dan memberikan manfaat pada seluruh manusia.

"Besok kalau sudah keluar berikan kemanfaatan pada seluruh manusia tanpa mengkotak-kotakkan ini dari kelompok, organisasi atau agama apapun. Jangan kerdilkan perbedaan. Tolonglah manusia sebagai manusia sebagaimana Tuhan merawat ciptaan-Nya sendiri," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi yang membuka pelatihan itu memuji inisiatif PP Pemuda Muhammadiyah dalam menggelorakan gerakan kedaulatan ekonomi.

"Kami menerima dengan tangan terbuka PP Pemuda Muhammadiyah yang punya jaringan luar biasa di seluruh Indonesia," tutur Anwar.

Anwar berharap jaringan kader yang melimpah dari Aceh sampai Papua dimanfaatkan oleh Pemuda Muhammadiyah mengelola dan mengarahkan bonus demografi Indonesia ke arah yang konstruktif.

Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Zaidi Basiturrozak menambahkan bahwa pascapelatihan, dari 16 peserta yang terlibat nantinya akan dipilih 3-5 orang terbaik sebagai tim inti pelatihan bidang hidroponik dan lele bioflok bagi Pemuda Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

"Kami berharap berbagai terobosan di bidang ekonomi melalui Gerakan Pengusaha Berkemajuan ini mampu menjawab masalah di akar rumput, sekaligus menjalin jejaring di antara warga Persyarikatan dan bermanfaat bagi siapapun secara luas sehingga pengamalan Al-Ma'un di zaman ini semakin kuat dan kontekstual," katanya.

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah dukung uji materi UU Cipta Kerja ke MK