Miranshah, Pakistan (ANTARA News) - Pesawat mata-mata Amerika Serikat, Sabtu, menembakkan tiga rudal ke satu kompleks gerilyawan di daerah suku Pakistan di dekat perbatasan Afghanistan, sehingga menewaskan tujuh gerilyawan, kata beberapa pejabat keamanan.

Serangan itu terjadi pada pukul 21 waktu setempat (pukul 23 WIB) di daerah Marsikhel, 20 Km di timur Miranshah, kota penting di Waziristan Utara, yang dikenal sebagai pusat Taliban dan gerilyawan terkait Al Qaida.

Kewarganegaraan ketujuh gerilyawan yang tewas itu tidak jelas dengan segera, ujar seorang perwira senior keamanan Pakistan kepada AFP tanpa menyebut nama.

Seorang perwira lainnya mengkonfirmasi serangan dan korban tewas itu, serta menambahkan: "Kami belum tahu apakah sasaran bernilai tinggi hadir di daerah itu pada waktu serangan tersebut".

Serangan itu terjadi satu hari setelah tujuh tentara Pakistan tewas dan 16 terluka, ketika gerilyawan bersenjata dengan senapan dan peluncur roket menyerang konvoi mereka, yang dalam misi rutin dai Miranshah ke kota Dattakhel

Pasukan AS telah melancarkan serangan pesawat mata-mata tersembunyi terhadap para komandan Taliban dan gerilyawan terkait Al Qaida di daerah suku di bagian baratlaut negara itu, tempat gerilyawan membangun tempat persembunyian mereka di daerah bergunung-gunung di luar pengawasan langsung pemerintah.

Para pejabat AS menyatakan, serangan pesawat mata-mata merupakan senjata sangat penting dalam perang untuk mengalahkan Al Qaida dan membalikkan pemberontakan Taliban di Afghanistan, tempat Washington memimpin gelombang besar tentara.

Pengkritik mengatakan, serangan berteknologi tinggi itu berisiko membuat penduduk setempat menjadi radikal, utamanya jika warga sipil tewas.

Pentingnya Waziristan Utara dalam serangan pesawat mata-mata itu bertambah sejak seorang agen ganda Al Qaida Jordania meledakkan dirinya sehingga menewaskan tujuh staf CIA di sebuah provinsi Afghanistan yang berdekatan pada Desember.

Lebih dari 870 orang telah tewas dalam hampir 100 serangan pesawat mata-mata di Pakistan sejak Agustus 2008.

Washington menyebut daerah suku Pakistan itu, markas besar global Al Qaidda dan daerah paling berbahaya di dunia. Gerilyawan di daerah itu dipercaya telah membantu pemberontakan hampir sembilan tahun di Afghanistan.

Waziristan Utara adalah benteng Al Qaida, Taliban Pakistan dan Afghanistan serta gerilyawan yang berafiliasi dengan jaringan Haqqani, yang dibentuk oleh komandan perang Afghanistan Jalaluddin Haqqani dan sekarang dipimpin oleh puteranya, Sirajuddin, yang ambisius.

Gerilyawan Taliban dan kelompok-kelompok terkait Al Qaida dipersalahkan karena gelombang serangan bunuh diri dan bom yang telah menewaskan hampir 3.300 orang di Pakistan sejak 2007.

(Uu.SYS/S008/M012/S026)