Bogor (ANTARA News) - Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2010, Kebun Raya Bogor menggelar acara "Exploring Diversity of Nature" yang akan dilaksanakan Minggu (25/4).

Humas Kebun Raya Bogor, Ir Sugiarti menjelaskan, Sabtu, kegiatan ini akan diikuti oleh 120 pelajar dan guru dari beberapa sekolah yang ada di kawasan Jabodetabek.

Sugiarti menyebutkan, peserta yang menjadi target kegiatan adalah siswa SMA dan SMK se Jabodetabek dan anak-anak remaja yang sudah tidak sekolah lagi.

"Ada sekitar 120 peserta dari usia 15 hingga 18 tahun yang akan hadir, mereka juga akan didampingi oleh guru-gurunya," jelasnya.

Acara peringatan Hari Bumi diselenggarakan oleh komunitas anak muda yang peduli lingkungan, JERAMI Bogor dan Teens Go Green Jakarta.

Teknis kegiatan akan dimulai dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB. Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil yang anggotanya masimal 10 orang.

Tiap-tiap kelompok akan mengikuti kegiatan seperti tur taksonomi tumbuhan, pemutaran film dan diskusi, dan tur pameran keanekaragaman satwa.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenal tumbuhan dan hewan melalui taksonomi pada generasi muda dengan cara yang menyenangkan.

"Tidak semua orang mengenal taksonomi pelajaran susah, sebenarnya tidak sesulit itu, bahkan menyenangkan. Dalam acara ini kita akan mengajarkan kepada pelajar bagaimana cara belajar Taksonomi yang mudah dan menyenangkan ini," kata Sugiarti.

Pada kegiatan besok para peserta diajak untuk belajar taksonomi yang mudah dan menyenangkan, salah satu caranya dengan mengamati langsung pada objeknya dan permainan alam.

Peserta diajak mengenal dan mengetahui bentuk dan ciri tumbuhan atau hewan yang berbeda dan unik, setelah itu mengetahui pula fungsi dan tempat hidupnya, apakah di wilayah hulu atau tengah atau hilir daerah aliran sungai.

"Setelah itu, para peserta diberi pemahaman, bisa juga membuat tumbuhan dan hewan-hewan tersebut menjadi bioindikator. Misalnya, apa artinya bila sudah tidak ada lagi capung atau kupu-kupu? Atau di suatu perairan kita mendapatkan lintah? Mereka adalah indikator kualitas lingkungan," kata Sugiarti.

Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman lingkungan kepada generasi muda dapat menimbulkan ide kesadaran akan menjaga lingkungan agar bumi tetap utuh dan terlindungi dari kerusakan.

Sugiarti menambahkan, Indonesia sebagai "megadiversity country", memiliki kekayaan keragaman hayati kedua di dunia.

Ada sekitar 32.000 species tumbuhan berbunga yang ditemukan di Indonesia, serta 5-6 species mikroorganisma atau sekitar 6% dari total mikroorganisma yang ada di seluruh dunia.

"Sudah saatnya generasi muda kita mengenal kekayaan keragaman hayati yang ada di Indonesia. Untuk mengenal dan mengindetifikasi keanekaragaman hayati, bisa dipelajari melalui taksonomi, yaitu ilmu pengelompokkan mahluk hidup," ujarnya.
(KR-LR/C/T004/P003)