Wamen LHK: Fauna endemik di Taman Nasional RAW unik dan khas
13 November 2020 22:00 WIB
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong (kiri) saat mengunjungi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) di Kabupaten Konawe Selalatan Sultra, Kamis (12/11/2020). (ANTARA/HO)
Kendari (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan fauna endemik yang ada di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tergolong unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
"TNRAW memiliki fauna endemik yang tidak dimiliki kawasan lain seperti anoa, maleo, rusa timor, monyet sulawesi hingga kura-kura," kata Alue Dohong, di Konawe Selatan, Jumat.
Dikatakannya, fauna endemik tersebut pernah menjadi bahan peneliti dari Amerika. Selain itu, ia menilai bahwa kawasan Taman Nasional RAW memiliki keunikan juga karena memiliki empat ekosistem berbeda, yakni rawa, mangrove, savana dan hutan tropis.
Menurut Wamen, kawasan Taman Nasional RAW merupakan salah satu yang paling unik di Indonesia, sehingga dengan keunikan tersebut bisa menjadi ikon wisata baru bagi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran
Baca juga: Warga ikut padamkan kebakaran hutan TNRAW
Ia berharap keunikan yang ada itu dapat menjadi ciri khas destinasi unggulan bagi Kabupaten Konawe Selatan dan ikon baru bagi Sultra sehingga dukungan dan sinergi antara Balai TNRAW dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
"Terimakasih juga kepada Pemda Konsel yang sudah memberikan dukungannya untuk pembangunan beberapa fasilitas," ujarnya.
Wamen LHK bersama rombongan mengunjungi beberapa titik di Taman Nasional RAW, yakni Pusat Konservasi Rusa dan Mangrove Site. Mereka juga melakukan penanaman pohon di Pusat Konservasi Rusa.*
"TNRAW memiliki fauna endemik yang tidak dimiliki kawasan lain seperti anoa, maleo, rusa timor, monyet sulawesi hingga kura-kura," kata Alue Dohong, di Konawe Selatan, Jumat.
Dikatakannya, fauna endemik tersebut pernah menjadi bahan peneliti dari Amerika. Selain itu, ia menilai bahwa kawasan Taman Nasional RAW memiliki keunikan juga karena memiliki empat ekosistem berbeda, yakni rawa, mangrove, savana dan hutan tropis.
Menurut Wamen, kawasan Taman Nasional RAW merupakan salah satu yang paling unik di Indonesia, sehingga dengan keunikan tersebut bisa menjadi ikon wisata baru bagi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Pertahankan polulasi rusa, Balai TN Rawa Aopa buat penangkaran
Baca juga: Warga ikut padamkan kebakaran hutan TNRAW
Ia berharap keunikan yang ada itu dapat menjadi ciri khas destinasi unggulan bagi Kabupaten Konawe Selatan dan ikon baru bagi Sultra sehingga dukungan dan sinergi antara Balai TNRAW dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan tersebut.
"Terimakasih juga kepada Pemda Konsel yang sudah memberikan dukungannya untuk pembangunan beberapa fasilitas," ujarnya.
Wamen LHK bersama rombongan mengunjungi beberapa titik di Taman Nasional RAW, yakni Pusat Konservasi Rusa dan Mangrove Site. Mereka juga melakukan penanaman pohon di Pusat Konservasi Rusa.*
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: