Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi cenderung bertahan, karena aksi beli dan lepas masih berimbang, sehingga belum ada gejolak yang negatif terhadap pergerakan ke dua mata uang itu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun lima poin menjadi Rp9.015-Rp9.025 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.010-Rp9.020.

Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, Jumat mengatakan, rupiah sepanjang pekan ini masih berada di atas angka Rp9.000 per dolar sulit untuk berada di bawah posisi itu.

Meski sejumlah analis memperkirakan posisi rupiah seharusnya sudah di bawah angka Rp9.000 per dolar, akibat kuatnya arus dana asing yang masuk ke pasar domestik, katanya.

Hal ini, menurut dia, karena Bank Indonesia masih tetap berada di pasar menjaga pergerakan ke dua mata uang itu. BI menjaga mata uang Indonesia berada di atas angka Rp9.000 bahkan diusahakan untuk bisa menjauhi agar para eksportir tidak mengeluh dan juga untuk menjaga pendapatan negara terus membaik.

Farial Anwar yang juga Direktur Currency Management Group mengatakan, ke depan rupiah masih berpeluang untuk bisa menembus angka Rp9.000 per dolar, meski BI masih di pasar.

Namun seberapa lama BI akan bertahan, apalagi tekanan positif pasar terus mendesak agar rupiah berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, ucapnya.

Menurut dia, pergerakan rupiah itu seharusnya diserahkan pada pasar, karena tekanan positif itu hanya bersifat sementara, sepanjang arus modal asing itu masuk, namun pada saatnya nanti faktor positif itu akan berkurang.
(CS/B010)