Sao Paulo (ANTARA News/AFP) - Satu negara bagian terbesar di Brasil, Minas Gerais, pada Kamis memerintahkan pelarangan penjualan Toyota Corolla, mengatakan mobil terlaris itu memberikan ancaman keselamatan karena masalah akselerasi atau percepatan.
"Beberapa kendaraan memiliki masalah percepatan terus-menerus, membuat bahaya kehidupan penumpangnya," kata kementerian publik negara itu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Minas Gerais mengatakan sembilan Toyota Corolla di negara bagian itu telah menunjukkan masalah akselerator yang raksasa mobil Jepang katakan disebabkan oleh pemasangan yang buruk tikar/alas lantai di sisi pengemudi.
"Penjualan model ini hanya akan diperbolehkan setelah produsen mengambil tindakan untuk mengubah atau memperbaiki tikar pabrik aslinya di semua kendaraan yang beredar," kementerian mengatakan, pada dasarnya menuntut Toyota menarik kembali semua Corolla.
Larangan itu menambah masalah Toyota di seluruh dunia.
Pada Kamis, lembaga pemeringkat Moody`s menurunkan peringkat kredit perusahaan, mengutip ketidakpastian atas "kualitas produk" menyusul penarikan kembali secara massal dari beberapa model.
Toyota menarik kembali sekitar 10 juta kendaraan secara internasional karena cacat akselerator dan pedal rem.
Pemerintah AS pada Februari membuka investigasi terhadap masalah dengan Corolla, berdasarkan keluhan bahwa mobil itu bisa mempercepat tiba-tiba. Paling sedikit 34 kematian di Amerika Serikat telah disalahkan atas masalah tersebut.
Toyota menghadapi sedikitnya 97 tuntutan hukum AS atas kerusakan yang mengakibatkan cidera atau kematian terkait dengan percepatan mendadak dan 138 gugatan class action dari pelanggan Amerika menuntut untuk menutup kerugian dengan nilai jual kendaraan Toyota.
Corolla adalah salah satu mobil terlaris di dunia, dengan lebih dari 30 juta terjual sejak pertama diluncurkan dari pabrik Toyota pada 1960-an. (A026/K004)
Brasil Larang Penjualan Toyota Karena Khawatirkan Keselamatan
23 April 2010 04:41 WIB
Toyota (ANTARA/Ardika)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: