Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menilai tuntutan banjir di daerah Ibu Kota dengan kontur tanah cekungan surut tidak lebih dari enam jam, realistis.
"Kalau di cekungan, airnya harus dipompa, tidak bisa mengandalkan gravitasi. Kalau pakai gravitasi, kita lihat saja dari jauh, lama-lama dia surut sendiri. Tetapi kalau daerah cekung mungkin bisa lebih dari enam jam. Itulah fungsinya kita punya pompa portabel dan karenanya bisa dibuang ke lokasi lain," ujar Kepala Dinas SDA DKI Juaini Yusuf, di Jakarta, Kamis.
Juaini mencontohkan, wilayah yang memiliki kontur tanah cekung seperti di daerah Rawa Buaya, Jakarta Barat. Jika ada genangan di lokasi itu cukup lama maka pihaknya mengendalikan air.
"Misalnya di kawasan kemarin di Rawa Buaya, itu kawasan yang cekung, seperti mangkuk kan, air kalau masuk ke situ tidak bisa keluar," ujar dia.
Baca juga: Jakarta Pusat perbaiki 826 mulut dan tali air antisipasi banjir
Salah satu solusi mengurangi volume air di lokasi itu dengan memindahkan air dari kawasan itu ke tempat aman seperti sungai dengan menggunakan pompa portabel.
"Tentunya kita harus pompa, itulah fungsi kita tambah pompa-pompa portabel," tuturnya.
Kemudian bila lokasi banjir sampai ke gang-gang sempit, ucap Juaini, Dinas SDA menerjunkan pompa apung. Pompa apung ini mudah dibawa cukup hanya dua orang untuk memindahkannya.
"Itu yang bisa masuk sampai ke dalam-dalam, jalan-jalan setapak. Selangnya bisa panjang sampai 100 meter. Kita lempar saja ke genangan, itu pompa nanti sedot. Itu upaya mempercepat supaya genangan surut," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta, ketika curah hujan deras turun mengguyur Ibu Kota, banjir dapat surut dalam waktu enam jam.
"Bila hujan di atas 100 mm seperti awal tahun lalu terjadi hujan 377 mm, maka tanggung jawab kita adalah, ini saya sampaikan sebagai arahan, ada dua indikator suksesnya, satu tidak ada korban, semua warga selamat. Dua, genangan harus surut dalam enam jam," kata Anies di Lapangan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/11).
Baca juga: Jakarta Pusat siap hadapi banjir
Baca juga: 1.850 meter saluran air di Tanah Abang dikuras
Tuntutan banjir surut enam jam di cekungan Jakarta dinilai realistis
12 November 2020 20:00 WIB
Warga Kebon Pala melintas di genangan air saat terjadi luapan Kali Ciliwung, Kamis (12/11/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: