Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi turun, karena pelaku pasar melepas rupiah dalam jumlah relatif kecil, menyusul tidak menentunya kondisi pasar saham di Wall Street.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah menjadi Rp9.022-Rp9.032 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.010-Rp9.020 atau turun 12 poin.

Pengamat pasar uang, Farial Anwar di Jakarta, Kamis, mengatakan, peluang rupiah untuk naik hingga di bawah angka Rp9.000 per dolar masih besar, meski saat ini agak tertahan oleh masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar.

BI melepas cadangan devisanya untuk menahan kenaikan rupiah lebih lanjut, apalagi cadangan devisa BI saat ini cukup besar mencapai 75 miliar dolar AS, katanya.

Faktor utama, lanjut dia rupiah cenderung menguat, karena masuknya dana investor asing yang semula ditempatkan di Thailand dialihkan ke pasar domestik, akibat krisis yang terjadi di negara Gajah Putih itu.

"Kami optimis rupiah masih akan bergerak naik lagi hanya menunggu waktu saja untuk bisa berada di bawah angka Rp9.000 per dolar," katanya.

Pelaku asing, menurut dia sangat berminat menempatkan dananya di Indonesia, karena melihat pertumbuhan ekonomi makronya yang makin membaik.(h-CS/A024)