Gapki: Ekspor CPO dan turunannya naik tiga persen, capai 2,76 juta ton
12 November 2020 15:21 WIB
Ilustrasi: Seorang buruh tani memanen kelapa sawit di Perkebunan PTPN VII Kebun Gedeh, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. ANTARA JABAR/Raisan Al Farisi/agr.
Jakarta (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya tumbuh 3 persen menjadi 2,76 juta ton pada September 2020, dari bulan sebelumnya (mom) 2,68 juta ton pada Agustus 2020.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menjelaskan bahwa pertumbuhan volume ekspor ini dipicu oleh kenaikan jumlah ekspor ke sejumlah negara, antara lain China, Brazil, Malaysia, Rusia, dan Afrika.
"Ekspor ke China pada bulan September adalah 64.000 ton, naik dari 618.000 ton pada bulan Agustus," kata Mukti dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemerintah sesuaikan tarif pungutan ekspor CPO per 1 November 2020
Mukti merinci ekspor ke Brazil naik sebesar 44.000 ton, ke Malaysia 39.000 ton, ke Rusia naik 37.000 ton. Sementara itu, kenaikan ekspor ke Afrika mencapai 39.000 ton.
Meski sebagian besar negara Afrika terjadi penurunan ekspor, kata dia, terdapat kenaikan yang tinggi terjadi dengan tujuan Kenya sebesar 61.000 ton dan Afrika selatan 33.000 ton.
Penurunan ekspor juga terjadi ke Uni Eropa dan Pakistan. Sementara ekspor ke India, lanjut dia, volume ekspor sama dengan bulan Agustus yakni 351.000 ton.
Baca juga: Pengaruh harga minyak, Gapki catat ekspor Agustus turun 14,2 persen
Berdasarkan produknya, ekspor CPO pada September tercatat 518.000 ton (naik 8.000 ton), olahan CPO 1,76 juta ton (naik 47.000 ton), laurik (PKO dan olahan PKO) sebesar 159.000 ton (naik 35.000 ton), biodiesel 7.000 ton, dan oleokimia sebesar 313.000 ton (turun 18.000 ton).
Ada pun nilai ekspor produk sawit dan turunannya pada September mencapai 1,87 miliar dolar AS atau naik 10 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus sebesar 1,69 miliar dolar AS.
Secara year on year (yoy) sampai dengan September, nilai ekspor produk sawit 2020 mencapai 15,5 miliar dolar AS atau lebih besar dari nilai ekspor tahun 2019 sebesar 14,46 miliar dolar AS.
Baca juga: Gapki catat ekspor minyak sawit turun 8,3 persen, terbesar ke China
Baca juga: Sasar Afrika, pengusaha sawit fokus ekspor CPO dalam kemasan kecil
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menjelaskan bahwa pertumbuhan volume ekspor ini dipicu oleh kenaikan jumlah ekspor ke sejumlah negara, antara lain China, Brazil, Malaysia, Rusia, dan Afrika.
"Ekspor ke China pada bulan September adalah 64.000 ton, naik dari 618.000 ton pada bulan Agustus," kata Mukti dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Pemerintah sesuaikan tarif pungutan ekspor CPO per 1 November 2020
Mukti merinci ekspor ke Brazil naik sebesar 44.000 ton, ke Malaysia 39.000 ton, ke Rusia naik 37.000 ton. Sementara itu, kenaikan ekspor ke Afrika mencapai 39.000 ton.
Meski sebagian besar negara Afrika terjadi penurunan ekspor, kata dia, terdapat kenaikan yang tinggi terjadi dengan tujuan Kenya sebesar 61.000 ton dan Afrika selatan 33.000 ton.
Penurunan ekspor juga terjadi ke Uni Eropa dan Pakistan. Sementara ekspor ke India, lanjut dia, volume ekspor sama dengan bulan Agustus yakni 351.000 ton.
Baca juga: Pengaruh harga minyak, Gapki catat ekspor Agustus turun 14,2 persen
Berdasarkan produknya, ekspor CPO pada September tercatat 518.000 ton (naik 8.000 ton), olahan CPO 1,76 juta ton (naik 47.000 ton), laurik (PKO dan olahan PKO) sebesar 159.000 ton (naik 35.000 ton), biodiesel 7.000 ton, dan oleokimia sebesar 313.000 ton (turun 18.000 ton).
Ada pun nilai ekspor produk sawit dan turunannya pada September mencapai 1,87 miliar dolar AS atau naik 10 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Agustus sebesar 1,69 miliar dolar AS.
Secara year on year (yoy) sampai dengan September, nilai ekspor produk sawit 2020 mencapai 15,5 miliar dolar AS atau lebih besar dari nilai ekspor tahun 2019 sebesar 14,46 miliar dolar AS.
Baca juga: Gapki catat ekspor minyak sawit turun 8,3 persen, terbesar ke China
Baca juga: Sasar Afrika, pengusaha sawit fokus ekspor CPO dalam kemasan kecil
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: