Labuan Bajo (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis, menggelar simulasi Protokol 3K (Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan) destinasi pariwisata nasional di Labuan Bajo, Pulau Flores bagian barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simulasi yang melibatkan 23 kementerian/lembaga ini merupakan rangkaian paling akhir dari langkah penyusunan dan penerapan protokol kesehatan, hasil sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk penerapan Protokol 3K di destinasi wisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan penerapan Protokol 3K menjadi perhatian dan pertimbangan wisatawan saat akan datang ke destinasi pariwisata Indonesia.

Dengan kata lain, penerapan protokol tersebut menjadi kunci dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19.

Baca juga: Simulasi protokol kesehatan-keamanan digelar di Labuhan Bajo-NTT

"Simulasi ini sebagai bentuk pernyataan sikap kepada dunia luar bahwa Labuan Bajo siap menyambut wisatawan. Di era adaptasi kebiasaan baru, ini adalah momen pembenahan sekaligus momen kebangkitan pariwisata Indonesia menuju destinasi kelas dunia," kata Menparekraf Wishnutama.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata dia, untuk memajukan daerah pariwisata, maka pemerintah daerah bersama kementerian lembaga terkait harus bersinergi dan terintegrasi dalam menyusun Protokol 3K pada destinasi pariwisata nasional.

Selain itu penerapan Protokol 3K harus lengkap disertai langkah pencegahan, mitigasi, dan tanggap darurat, termasuk dari sisi potensi dan kejadian yang mengancam keamanan dan keselamatan wisatawan.

"Sehingga langkah simulasi ini menjadi hal penting untuk memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Baca juga: Wagub Bali ajak pelaku pariwisata disiplin terapkan protokol kesehatan
Salah satu aksi penyelamatan terhadap korban musibah kapal dalam simulasi protokol kesehatan, keamanan dan keselamatan di Labuan Bajo pada Kamis, (12/11/2020). ANTARA/Bernadus Tokan/am.

Simulasi tersebut mengangkat tiga skenario, yakni skenario kebencanaan yang berpotensi tsunami, skenario kecelakaan kapal, dan skenario kecelakaan perorangan (protokol penanganan serangan jantung) dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari BMKG, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, BTNK, Kementerian Kesehatan, Tour Guide, Tim Terpadu, masyarakat, dan lainnya.

"Kembali saya tekankan bahwa Protokol 3K ini diperlukan untuk meyakinkan pengunjung di destinasi pariwisata tentang jaminan kenyamanan dalam hal kesehatan, keselamatan, serta keamanan yang pelayanannya diberikan secara terpadu oleh pemerintah, bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat setempat, yang sudah memenuhi standar internasional untuk kembali merebut kepercayaan pasar," kata Menparekraf Wishnutama.

Simulasi Protokol 3K ini adalah yang pertama dilakukan di Indonesia dan akan dilakukan di destinasi pariwisata nasional lainnya.

Baca juga: Menparekraf pastikan hotel siap layani isolasi pasien tanpa gejala