Banda Aceh (ANTARA News) - Operasi kepolisian dalam beberapa bulan terakhir di Aceh berhasil disita sebanyak 22 pucuk senjata api laras panjang dan pendek serta puluhan ribu amunisinya.

"Senjata api dan amunisi itu disita aparat kepolisian dari tangan para tersangka teroris, selama digelarnya operasi bersandi `Walet Rencong` 2010 di beberapa daerah di Aceh," kata Irjen (Pol) Adityawarman dalam sambutan terakhir sebagai Kapolda Aceh di Banda Aceh, Rabu.

Hal itu disampaikannya dalam acara lepas sambut dengan Kapolda Aceh yang baru, Brigjen (Pol) Fajar Prihantoro. Irjen Adityawarman akan memasuki masa pensiun.

Dari total senjata api yang disita selama operasi kepolisian, masing-masing jenis Ak58 dua pucuk, AK56 lima pucuk, AK47 tiga pucuk, M16 delapan pucuk dan pistol empat pucuk.

Adityawarman menyebutkan selama operasi pemberantasan teroris yang ikut melibatkan Detasemen khusus (Densus 88) Mabes Polri dan Polda Aceh dan aparat kepolisian jajaran Polda setempat juga berhasil melumpuhkan sebanyak 36 tersangka teroris.

Dirincikan, dari total tersangka teroris yang dilumpuhkan, 29 orang diantaranya ditangkap hidup dan tujuh lainnya tewas dalam kontak tembak di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Selain itu, operasi kepolisian bersandi "Walet Rencong" juga berhasil mengamankan sedikitnya 42 buah magazen senjata api laras panjang dan pistol.

Adityawarman juga mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang selama ini telah membantu mewujudkan situasi yang kondusif di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.

Sementara itu, Kapolda Brigjen (Pol) Fajar Prihantoro, mengharapkan dukungan seluruh elemen masyarakat, terutama jajaran Polda Aceh untuk mewujudkan situasi Aceh yang damai.

"Saya akan tindaklanjuti kebijakan Kapolda lama yang belum selesai. Karenanya saya mengharapkan dukungan semua pihak untuk mewujudkan situasi Aceh yang damai," katanya menambahkan.

(T.A042/E001/S026)