Bandung (ANTARA) - Jumlah pemohon layanan uji mutu untuk komoditas kopi di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB) Agro Bandung Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat meningkat dari awal 2020 hingga saat ini.

"Memang saat ini ada peningkatan, terutama dengan sudah dilakukannya pelayanan pengujian mutu biji kopi dan mutu beras," kata Kepala UPTD BPSMB Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Rinny Cempaka di Bandung, Kamis.

UPTD BPSMB di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat ini dibentuk sejak tahun 2017 dengan tujuan untuk memfasilitasi pengujian mutu barang agro, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Kemenparekraf dorong identifikasi HKI untuk kopi Bengkulu

Selain melakukan fasilitasi pengujian mutu barang agro, UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan melakukan pelayanan kalibrasi alat ukur.

Rinny Cempaka mengatakan pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung pada tahun 2020 mengalami peningkatan dan pihaknya mencatat jumlah pelaku usaha agro terbanyak mengajukan permohonan terjadi pada Februari 2020 yang mencapai hampir 50 pemohon.

Hal ini, kata Rini, dikarenakan pada bulan tersebut dilakukan pengujian uji kopi gratis dan antusiasme masyarakat pelaku usaha sangat tinggi untuk mengujikan kopi ke UPTD BPSMB Agro Bandung.

Baca juga: Asosiasi Kopi Singapura puji kopi Indonesia

Ia menuturkan perlambatan pemohon izin lalu terjadi pada bulan Maret 2020 hingga Juni 2020, pengujian komoditi agro relatif sedikit.

Perlambatan tersebut disebabkan oleh kopi yang belum memasuki masa panen dan juga masyarakat yang terpengaruh oleh pandemi COVID-19.

"Namun pada Juli 2020 sampai dengan Oktober 2020, terjadi peningkatan kembali. Hal ini disebabkan oleh diadakannya kembali pengujian biji kopi gratis tahap kedua," ujarnya.

Menurut dia rata-rata peningkatannya di atas angka 20 pemohon dan pihaknya menilai peningkatan ini dikarenakan UPTD BPSMB Agro Bandung yang sudah bekerja sama dengan Bappebti Kementerian Perdagangan RI tentang Sistem Resi Gudang (SRG) biji kopi dan beras sehingga pengguna SRG dapat mengujikan komoditasnya.

"Dan sekaligus UPTD BPSMB Agro Bandung mendapatkan pengakuan dari Bappebti untuk sebagai tempat yang terpercaya untuk pengujian mutu biji kopi dan mutu beras," ujarnya.

Menurut dia kerja sama yang dilakukan dengan Dinas Perkebunan Jawa Barat tentang pengujian mutu biji kopi dan mutu beras, membuat para pelaku usaha binaan Dinas Perkebunan diarahkan ke UPTD BPSMB Agro Bandung untuk melakukan pengujian.

"Jadi UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan kerjasama dengan PT Agro Jabar untuk pengujian mutu beras dalam rangka penggunaan beras untuk bantuan masyarakat dalam rangka pandemi,” katanya.

Pihaknya menilai pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung pada tahun 2020 cenderung semakin baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

Hal ini tercermin dalam rekapitulasi pelaku usaha, penerimaan retribusi dan penilaian IKM yang telah disampaikan pada bab sebelumnya.

"Sehingga pengaruh pandemi COVID-19 relatif tidak terlalu berpengaruh pada penilaian masyarakat dan penerimaan retribusi," katanya.

Sebagaimana dorongan Gubernur Jabar Ridwan Kamil agar organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan inovasi terkait layanan publik, saat ini juga dilakukan transformasi layanan yang diawali dengan melakukan branding layanan UPTD BPSMB yang kini dinamakan Bestari atau Balai Pengujian dan Sertifikasi.

Selain Agro Bandung, Bestari juga memiliki tiga balai dengan layanan berbeda dan Bestari Logam dan Elektronik di Karawang, Bestari Keramik dan Tabung Gas di Bogor lalu Bestari Air Minum Dalam Kemasan di Cirebon.