Ketua Majelis Syuro PKS anggap Rizieq milik seluruh umat
11 November 2020 22:16 WIB
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri (kiri) dan Imam Besar FPI Rizieq Shihab (kanan) saat kunjungan sejumlah elite PKS ke kediaman Rizieq di Petamburan, Jakarta, Rabu (11-11-2020). ANTARA/HO-PKS.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri menganggap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) merupakan hak milik seluruh umat.
Pernyataan tersebut disampaikan Habib Salim untuk menegaskan komitmen PKS untuk bersama membangun revolusi akhlak di Indonesia saat bertemu Rizieq pada kediamannya di Petamburan, Jakarta.
"Kami melihat HRS pada hari-hari pertama milik umat, milik bangsa. Kita (Indonesia) negara mayoritas muslim yang seluruh agama juga nyaman hidup di Indonesia. Membangun bangsa tidak bisa sendirian, kekuatan ada dalam kekompakan seluruh elemen bangsa," kata Habib Salim, Rabu.
Habib Salim menegaskan bahwa kedatangan HRS pada hari Selasa (10/11), bukan sebuah kebetulan lantaran memang mengingatkan cita-cita perjuangan para pahlawan.
"Kami bersyukur kedatangannya di Indonesia. Selama 3,5 tahun yang membuat kami makin merindu," kata Habib Salim.
Baca juga: Presiden PKS: Bangsa Indonesia kuat jika akhlaknya kuat
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi, dan sejumlah petinggi PKS lainnya.
Sekadar diketahui, hampir 3,5 tahun Rizieq Shihab menetap di Arab Saudi.
Ia meninggalkan Indonesia saat kasus dugaan percakapan pornografinya bersama Firza Husein menyeruak.
Saat itu Habib Rizieq ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya, kemudian dihentikan atau SP3 karena kurang bukti.
Pada bulan November 2015, Habib Rizieq diadukan oleh Angkatan Muda Siliwangi ke Polda Jawa Barat karena mengubah ucapan salam dalam bahasa Sunda sampurasun menjadi 'campur racun'.
Selain itu, Imam Besar FPI ini juga sempat dijadikan tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila. Namun, sudah dihentikan oleh Polda Jawa Barat.
Baca juga: Cek Fakta: Rizieq Shihab pernah bersumpah tidak mau pulang ke Indonesia?
Pernyataan tersebut disampaikan Habib Salim untuk menegaskan komitmen PKS untuk bersama membangun revolusi akhlak di Indonesia saat bertemu Rizieq pada kediamannya di Petamburan, Jakarta.
"Kami melihat HRS pada hari-hari pertama milik umat, milik bangsa. Kita (Indonesia) negara mayoritas muslim yang seluruh agama juga nyaman hidup di Indonesia. Membangun bangsa tidak bisa sendirian, kekuatan ada dalam kekompakan seluruh elemen bangsa," kata Habib Salim, Rabu.
Habib Salim menegaskan bahwa kedatangan HRS pada hari Selasa (10/11), bukan sebuah kebetulan lantaran memang mengingatkan cita-cita perjuangan para pahlawan.
"Kami bersyukur kedatangannya di Indonesia. Selama 3,5 tahun yang membuat kami makin merindu," kata Habib Salim.
Baca juga: Presiden PKS: Bangsa Indonesia kuat jika akhlaknya kuat
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi, dan sejumlah petinggi PKS lainnya.
Sekadar diketahui, hampir 3,5 tahun Rizieq Shihab menetap di Arab Saudi.
Ia meninggalkan Indonesia saat kasus dugaan percakapan pornografinya bersama Firza Husein menyeruak.
Saat itu Habib Rizieq ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya, kemudian dihentikan atau SP3 karena kurang bukti.
Pada bulan November 2015, Habib Rizieq diadukan oleh Angkatan Muda Siliwangi ke Polda Jawa Barat karena mengubah ucapan salam dalam bahasa Sunda sampurasun menjadi 'campur racun'.
Selain itu, Imam Besar FPI ini juga sempat dijadikan tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila. Namun, sudah dihentikan oleh Polda Jawa Barat.
Baca juga: Cek Fakta: Rizieq Shihab pernah bersumpah tidak mau pulang ke Indonesia?
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: