Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) memberikan pelatihan kewirausahaan bagi para perajin pemula, kecil dan menengah di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan di Likupang (Sulawesi Utara), Danau Toba (Sumatera Barat), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

"Dekranas memandang sangat penting melakukan pembinaan dan pengembangan UKM perajin di Mandalika. Dekranas sangat mengharapkan peran Dekranasda provinsi, kabupaten dan kota di NTB untuk terus menggali potensi produk kerajinan yang dapat dikembangkan dan selanjutnya memotivasi para perajin sehingga lebih kreatif dan inovatif," kata Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub sekaligus Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Endang Budi Karya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam acara penutupan pelatihan, Rabu (11/11), dia mengatakan Mandalika terus didorong pengembangan infrastrukturnya serta dipromosikan secara masif, termasuk di antaranya adalah Pengembangan Bandara Internasional Lombok, pengembangan Pelabuhan Gilimas, dan layanan transportasi bandara hingga kawasan Mandalika.

Baca juga: Anggota DPR minta ajang MotoGP buat UMKM NTB berkembang

Untuk itu sumber daya manusia di wilayah ini juga harus dipersiapkan agar tidak tertinggal dan dapat merasakan hasil pembangunan ini dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Melalui sinergi yang sangat baik antar pemangku kebijakan dan kepentingan, baik dari kalangan pemerintah pusat maupun daerah, swasta dan BUMN, para penggiat karya, maka akan menghasilkan pemulihan ekonomi yang cepat.

Endang Budi Karya mengatakan rangkaian kegiatan sinergi program Dekranas dengan Kemenhub banyak menghasilkan karya-karya dan ilmu yang telah dicapai dari program sinergi.

"Berbagai kriya cenderamata khas destinasi dengan identitas tradisional telah dibuat, dengan asuhan para mentor dan pelatih-pelatih pakar di bidangnya, para perajin peserta pelatihan telah mampu menghasilkan kriya cenderamata dengan desain yang kreatif, inovatif, dan kekinian, sehingga sangat diminati pasar," katanya.

Baca juga: Menpar minta UMKM di Mandalika Lombok diberdayakan tarik wisatawan

Selain itu dia mengingatkan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi desain namun tetap mempertahankan identitas tradisional.

"Karena tren desain produk kerajinan sangat cepat berubah, peningkatan kreativitas dan inovasi desain perlu dilakukan, namun tetap mempertahankan identitas tradisional agar tetap harmoni dengan kekinian, sehingga produk kerajinan menjadi produk yang sangat diminati dan mampu bersaing di pasar," katanya.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama lima hari, pada 7-11 November 2020, bertempat di Sheraton Senggigi Beach Resort, dengan materi antara lain kewirausahaan, pelatihan kerajinan tangan serta promosi dan distribusi.

Peserta pelatihan berjumlah 100 orang yang terbagi dalam 6 (enam) kelompok kerajinan, antara lain mengerjakan cenderamata aneka tas, topi pantai, seminar kit, kaos, masker, sarung pantai, kipas, kerajinan kerang, kerajinan patung kayu, serta kerudung/jilbab.

Baca juga: Menpar minta UMKM di Mandalika difasilitasi permodalan