Teheran (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, Selasa, mengatakan diplomasi merupakan jalan terbaik untuk memecahkan perselisihan soal program nuklir Iran dan Ankara siap memediasi antara Teheran dan Barat.

Menlu Davutoglu berada di Iran untuk pembicaraan tingkat tinggi dengan para pejabat Iran soal beragam isu termasuk program nuklir kontroversial Republik Islam, yang oleh Barat diyakini akan mengarah pada pembuatan senjata nuklir.

Iran telah berulang kali membantah keras tuduhan negara-negara Barat tersebut.

"Turki telah siap bertindak sebagai mediator dalam masalah pertukaran bahan bakar nuklir dan berharap dapat berperan dalam masalah ini," kata Menlu Davutoglu dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya, Menlu Iran Manouchehr Mottaki.

"Kami akan terus melakukan usaha terbaik kami untuk melihat apa yang dapat kami lakukan untuk barter bahan bakar nuklir ini," katanya.

Menlu Mottaki pada Sabtu mengatakan Iran berencana akan berunding dengan semua 15 anggota Dewan Keamanan PBB dalam usaha mengatasi jalan buntu menyangkut perjanjian bahan bakar nuklir.

Menurut dia, perjanjian itu mungkin bisa rampung dalam dua pekan bila semua pihak menunjukkan keinginan yang diperlukan.

"Dalam beberapa hari ke depan, kami berencana akan melakukan perundingan langsung dengan empat anggota Dewan Keamanan PBB," katanya.

"Perundingan-perundingan itu akan dipusatkan pada (perjanjian) pertukaran bahan bakar. Itu akan dilakukan oleh misi-misi Iran di negara-negara tersebut," katanya dalam satu jumpa pers setelah konferensi perlucutan senjata nuklir dua hari yang diselenggarakan Teheran.

Dalam perjanjian yang dirancang PBB pada Oktober 2009 intinya Barat akan memasok bahan bakar nuklir untuk satu reaktor riset Teheran dengan mengirim uranium yang diperkaya dalam kadar rendah ke negara ketiga dengan imbalan bahan bakar nuklir berkadar lebih tinggi -- yang diproduksi Rusia dan Prancis -- mengalami jalan buntu.

Kendati demikian, Mottaki mengatakan satu perjanjian masih mungkin dicapai.

Menlu Davutoglu mengatakan Ankara yakin bahwa solusi untuk program nuklir Iran akan diperoleh lewat perundingan dan diplomasi.

Turki, anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, tetap menolak tekanan AS untuk pemberlakukan sanksi baru terhadap Iran sebagai tanggapan atas program nuklirnya.

AFP/M043/H-AK