Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Sukses Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Partai Demokrat (PD) periode 2010-2015, A. Mubarok menyatakan, pihaknya yang mengandalkan kesantunan dalam berpolitik, justru terus menuai simpati DPC-DPC.

"Upaya `kampanye hitam` pihak lawan yang dibalas dengan kesantunan, ternyata menuai simpati DPC-DPC pemegang hak suara kongres," ujarnya mengatakan itu kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan hal itu menanggapi sebuah `kampanye hitam` kandidat tertentu yang oleh pihaknya dianggap telah `memelintir` pidato Anas Urbaningrum (AU) saat deklarasi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, menyongsong Kongres Partai Demokrat, 20 Mei 2010 di Bandung, muncul tiga kandidat Ketua Umum (Ketum), yakni Anas Urbaningrum (AU), Andi Malarangeng (AM) dan Marzuki Alie (MA).

Sebelumnya, Sekretaris Tim Sukses AU, Angelina Sondakh secara terpisah menyatakan, upaya memaknai pidato politik AU, seolah kandidat itu ingin melepas pengaruh Yudhoyono dari Partai Demokrat (PD), merupakan usaha kampanye hitam yang sangat kejam.

"Ini sebuah cara kasar dan tidak bermoral yang mengintepretasi pidato Mas Anas menurut kepicikan pikirannya, lalu berupaya memisahkan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dengan salah satu kader terbaiknya," tandasnya.

Angelina Sondakh menilai, cara-cara kotor seperti inilah yang sangat tidak disukai Yudhoyono karena bisa menghancurkan soliditas partai.

Sementara itu, A Mubarok mengingatkan, agar semua kandidat bisa menggalang dukungan dengan cara-cara beradab, fair serta demokratis, sesuai amanat Ketua Dewan Pembina (Wanbin) PD, Susilo Bambang Yudhoyono.

Mengenai `kampanye hitam` yang `memelintir` pidato politik AU, menurut dia, itu merupakan pikiran jangka pendek pihak lawan.

"Terkesan kontraproduktif dan kasar. Yang diuntungkan malah Anas. Karena kesantunan justru menyentuh hati, lalu mendapat respons DPC," katanya.

Respons yang muncul pun, menurutnya, terbilang dahsyat.

"Intinya, kekasaran justru menumbuhkan simpati ke Anas," ungkap A Mubarok lagi.

Dalam deklarasi Anas Urbaningrum, Jumat (15/4) pekan lalu di sebuah hotel di Jakarta, memang telah hadir 391 atau lebih separuh DPC pemegang hak suara, juga beberapa pendiri partai itu, termasuk ketua umum pertama DPP PD, Prof Dr S Budhisantoso.
(T.M036/P003)