Pemerintah dukung pengembangan produk pertanian organik
10 November 2020 18:04 WIB
Ilustrasi - Anggota kelompok tani organik Bina Daun Hijau merawat dan memanen sayur yang dibudidaya dengan sistem hidroponik di Desa Meuria Paloh, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (1/10/2020). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww. (ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresiden Moeldoko mengatakan pemerintah mendukung upaya pengembangan produk-produk pertanian organik melalui kehadiran para petani muda.
Dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, Moeldoko menjelaskan perlu adanya konsistensi pemikiran agar generasi milenial mau terjun langsung dalam pengembangan dunia pertanian.
“Agar generasi milenial bisa mengangkat produk unggulan kita di sisi organik dan jumlah petani muda Indonesia terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Moeldoko saat menerima Panitia Young Organic Festival (YORFest) 2020 di Kantor Bina Graha, Jakarta, Selasa.
Ia meyakini kehadiran generasi muda dalam industri pertanian akan mempercepat pertanian Indonesia beradaptasi dengan teknologi modern. Terlebih, kata dia, saat ini industri pertanian sangat membutuhkan modernisasi dan digitalisasi dalam hal distribusi hasil panen.
Oleh karena itu, Moeldoko yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sangat mendukung kegiatan Young Organic Festival (YORFest) 2020 sebagai wadah pengembangan anak muda potensial di bidang pertanian organik.
"Kehadiran YORFest 2020 menjadi area baru bagi pemain pertanian organik baru di Indonesia untuk menampilkan karyanya," ujar Moeldoko.
Baca juga: Moeldoko: HKTI siap atasi lima persoalan petani
Sementara itu Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan kehadiran YORFest adalah kerisauan terhadap minimnya anak muda yang ingin bergelut di sektor pertanian.
Budi Arie menyampaikan berdasarkan data terakhir, hanya 3,5 persen dari anak muda yang mau bergelut di sektor pertanian, padahal luas lahan di Indonesia mencapai 190 juta hektare.
Di sisi lain, Budi menerangkan, pertanian organik adalah bisnis dan tantangan masa depan, karena pertumbuhannya lebih tinggi dibanding produk konvensional.
“Maka kita menggagas YORFest. Kita optimistis Indonesia punya potensi besar di sektor pertanian. Ini gerakan awal, apalagi Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa menjadi petani itu mulia,” ujar Budi.
Perwakilan YORFest Premita Fifi W. memaparkan, saat ini petani muda Indonesia jumlahnya tidak sampai 4 juta orang. Padahal, kata Fifi, Indonesia sebagai negara agraris membutuhkan regenerasi petani, terlebih pada sektor pertanian organik yang dalam hal ini dapat maju lebih cepat dibanding pertanian tradisional.
“Secara total, pertanian organik pertumbuhannya naik 20 persen di dunia, sementara pertanian tradisional hanya tumbuh 12-14 persen,” tutur Fifi.
Fifi menyampaikan tujuan pihaknya menggelar YORFest 2020 untuk memperbaiki ekosistem pertanian organik bagi petani muda dan mendorong bisnis pertanian organik, sehingga produk pertanian organik Indonesia bisa menjadi salah satu unggulan produk ekspor.
Baca juga: Wamendes ajak anak muda berdayakan desa melalui pertanian organik
Baca juga: Guru Besar Unsoed ingatkan pentingnya subsidi untuk pertanian organik
Baca juga: Kementerian Pertanian sertifikasi petani organik
Dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, Moeldoko menjelaskan perlu adanya konsistensi pemikiran agar generasi milenial mau terjun langsung dalam pengembangan dunia pertanian.
“Agar generasi milenial bisa mengangkat produk unggulan kita di sisi organik dan jumlah petani muda Indonesia terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Moeldoko saat menerima Panitia Young Organic Festival (YORFest) 2020 di Kantor Bina Graha, Jakarta, Selasa.
Ia meyakini kehadiran generasi muda dalam industri pertanian akan mempercepat pertanian Indonesia beradaptasi dengan teknologi modern. Terlebih, kata dia, saat ini industri pertanian sangat membutuhkan modernisasi dan digitalisasi dalam hal distribusi hasil panen.
Oleh karena itu, Moeldoko yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sangat mendukung kegiatan Young Organic Festival (YORFest) 2020 sebagai wadah pengembangan anak muda potensial di bidang pertanian organik.
"Kehadiran YORFest 2020 menjadi area baru bagi pemain pertanian organik baru di Indonesia untuk menampilkan karyanya," ujar Moeldoko.
Baca juga: Moeldoko: HKTI siap atasi lima persoalan petani
Sementara itu Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan kehadiran YORFest adalah kerisauan terhadap minimnya anak muda yang ingin bergelut di sektor pertanian.
Budi Arie menyampaikan berdasarkan data terakhir, hanya 3,5 persen dari anak muda yang mau bergelut di sektor pertanian, padahal luas lahan di Indonesia mencapai 190 juta hektare.
Di sisi lain, Budi menerangkan, pertanian organik adalah bisnis dan tantangan masa depan, karena pertumbuhannya lebih tinggi dibanding produk konvensional.
“Maka kita menggagas YORFest. Kita optimistis Indonesia punya potensi besar di sektor pertanian. Ini gerakan awal, apalagi Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa menjadi petani itu mulia,” ujar Budi.
Perwakilan YORFest Premita Fifi W. memaparkan, saat ini petani muda Indonesia jumlahnya tidak sampai 4 juta orang. Padahal, kata Fifi, Indonesia sebagai negara agraris membutuhkan regenerasi petani, terlebih pada sektor pertanian organik yang dalam hal ini dapat maju lebih cepat dibanding pertanian tradisional.
“Secara total, pertanian organik pertumbuhannya naik 20 persen di dunia, sementara pertanian tradisional hanya tumbuh 12-14 persen,” tutur Fifi.
Fifi menyampaikan tujuan pihaknya menggelar YORFest 2020 untuk memperbaiki ekosistem pertanian organik bagi petani muda dan mendorong bisnis pertanian organik, sehingga produk pertanian organik Indonesia bisa menjadi salah satu unggulan produk ekspor.
Baca juga: Wamendes ajak anak muda berdayakan desa melalui pertanian organik
Baca juga: Guru Besar Unsoed ingatkan pentingnya subsidi untuk pertanian organik
Baca juga: Kementerian Pertanian sertifikasi petani organik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: