Teheran (ANTARA News)- Iran berencana akan berunding dengan semua 15 anggota Dewan Keamanan PBB dalam usaha mengatasi jalan butu menyangkut satu perjanjian bahan bakar nuklir, kata Menteri Luar Negeri Manouchehr Mottaki, Ahad.
Mottaki mengatakan perjanjian itu mungkin bisa rampung dalam "dua minggu" jika semua pihak menunjukkan keinginan yang diperlukan.
"Dalam beberapa hari ke depan, kami berencana akan melakukan perundingan langsung dengan empat anggota Dewan Keamanan dan satu set perudingan-perundingan tidak langsung dengan satu anggota," katanya, mengacu pada Washington, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Teheran.
"Perundingan-perundingan itu akan dipusatkan pada (perjanjian) pertukaran bahan bakar. Itu akan dilakukan oleh misi-misi Iran di negara-negara itu," katanya dalam satu jumpa pers setelah konferensi perlucutan senjata nuklir dua hari yang diselenggarakan Teheran.
Pada satu perjanjian yang disusun PBB Oktober 2009 akan memasok bahan bakar nuklir untuk satu reaktor riset Teheran dengan mengirim ke luar uranium yang diperkaya dalam kadar rendah dengan imbalan bahan bakar nuklir berkadar lebih tinggi yang diproduksi Rusia dan Prancis mengalami jalan buntu.
Kedua kelompok itu kini bertikai karena Iran bersikeras bahwa pihaknya hanya akan menyetujui pertukaran serentak dilakukan di dalam republik Islam itu, satu syarat yang ditolak negara-negara dunia.
Washington memimpin usaha-usaha internasional untuk mengenakan sanksi PBB babak keempat terhadap Iran di tengah-tengah kebuntuan itu, dalam usaha menghentikan program nuklir Teheran yang mereka curigai bertujuan untuk membuat senjata-senjata, satu tuduhan yang dibantah Iran.
Walaupun Amerika Serikat, Inggris dan Prancis menunjukkan kesediaan mereka bagi sanksi-sanksi baru, dua anggta Dewan Keamanan PBB lainnya-- Rusia dan China-- enggan mendukung usul seperti itu.
Mottaki mengatakan satu perjanjian masih mungkin dicapai.
"Pada prinsipnya masalah pertukaran bahan bakar nuklir telah disepakati sebelumnya ...Kami kira ... rincian akan disusun," katanya dan menambahkan perjanjian dapat tercapai "dalam dua minggu."
Ketegangan meningkat lebih jauh setelah Washington pekan lalu mengungkapkan kebijakan baru nuklirnya , yang menurut para pejabat di Teheran menimbulkan satu "ancaman nuklir" terhadap negara mereka.
Mottaki mengatakan setiap serangan terhadap Iran sama seperti "bermain api."
"Mereka yang merasa menyerang Iran adalah bermain api. Mereka akan menerima konsekuensi-konsekuensi yang sangat besar atas tindakan-tindakan mereka," kata stasiun Press TV berbahasa Inggris mengutip pernyataannya dalam konferensi pers.
"Kami tidak yakin mereka akan menyerag. Kami tidak melihat mereka memiliki kemampuan di lapangan."
Menteri Pertahanan AS Robert Gates , Ahad membantah sebuah laporan di surat kabar The New York Times bahwa satu memo yang ia kirim ke Gedung Putih Januari tentang program nuklir Iran bertujuan sebagai satu "mengingatkan" pemerintah Obama.
"Sumber-sumber The New York Times yang mengungkapkan memo Januari saya kepada Penasehat Keamanan Nsional salah dalam mengartikan maksud dan isinya," kata sebuah pernyataan dari Gates.
Itu adalah satu dokumen kebijakan yang menetapkan satu rencana pertahanan seperti diminta pemerintah Obama untuk mulai menerapkan tekanan lebih keras terhadap Iran mengyangkut kegiatan-kegiatan nuklirnya yang mencurigakan.
Ahad lalu, dalam pernyataan pada penutupan konferensi nuklir di Teheran, Mottaki mengatakan forum itu menolak setiap serangan terhadap lokasi atom sipil sebagai "pelanggaran hukum-hukum internasional."
Konferensi Teheran itu membicarakan tentang perlunya "menggerakkan wilayah-wilayah menghapuskan senjata pemusnah massal khususnya di Timur Tengah" dan Israel bergabung dalam Perjanjian Non Proliferasi Nuklir (NPT), katanya.
Israel,yang tidak pernah mengesampingkan menyerang lokasi-lokasi nuklir Iran, diduga keras merupakan satu-stunya negara di Timur Tengah memiliki senjata nuklir yang tidak pernah diumumkannya.
Washington juga tidak mengesmpingkan bagi satu serangan terhadap Iran.
Pada hari Sabtu, pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei mencap Amerika Serikat "satu-satunya penjahat atom" di dunia, sementara Presiden Mahmoud Ahmadinejad nmenyerukan Washington "ditangguhkan" dari keanggotaan pengawas nuklir PBB.
(H-RN/B002)
Iran Akan Berunding Dengan Semua Anggota DK PBB
19 April 2010 14:18 WIB
Menteri luar negeri Iran Manouchehr Mottaki. (REUTERS/Iraqi President Talabani Press Office)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: