Tampak Siring (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin pagi membuka rapat kerja nasional di Istana Tampang Siring, Bali.

Rapat yang diikuti oleh seluruh menteri kabinet Indonesia Bersatu, para gubernur, para ketua DPRD, pimpinan BUMN dan lembaga pemerintah akan berlangsung hingga Kamis (21/4).

Seperti yang disampaikan Kepala Negara dalam pembukaan Munas Asosiasi DPRD seluruh Indonesia beberapa waktu lalu, rapat kerja tersebut akan membahas empat hal masing-masing kinerja perekonomian nasional hingga lima tahun mendatang, evaluasi pelaksanaan program pro rakyat, strategi pencapaian target millenium development goals dan kebijakan pemerintah tentang pembangunan yang adil bagi semua lapisan masyarakat.

Presiden dijadwalkan membuka rapat kerja pada pukul 09:00 WITA. Dalam kesempatan itu, Kepala Negara akan menyampaikan arahan mengenai target rapat kerja.

Setelah dibuka oleh Presiden, kemudian diselenggarakan sesi rapat pleno pembangunan ekonomi yang diawali dengan paparan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Sesi itu kemudian dilanjutkan dengan diskusi peserta rapat kerja, termasuk dengan kalangan dunia usaha, pakar ekonomi dan pakar teknologi.

Diskusi berlangsung selama dua sesi sebelum pada sore harinya dilanjutkan dengan rapat pleno pembangunan berkeadilan di bidang kesejahteraan rakyat, diawali dengan paparan Menko Kesra.

Pada malam hari, bersama Presiden dan Wakil Presiden Boediono, para peserta dijadwalkan masih menyelenggarakan satu sesi pertemuan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana saat menyampaikan keterangan pers, Minggu (18/4), menyebutkan, rapat kerja itu bertujuan sebagai wahana koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga hasil utama dari rapat kerja itu dituangkan dalam bentuk Instruksi Presiden.

Pola rapat kerja gabungan yang dipimpin Presiden ini hampir serupa dengan yang pernah berlangsung pada awal Februari 2010 di Istana Cipanas Cianjur.

Pada rapat yang berlangsung di Istana Tampak Siring, tak hanya kalangan pemerintahan saja namun juga kalangan dunia usaha, teknokrat dan ilmuwan.

Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha dalam keterangannya pada wartawan, Minggu (18/4) petang mengatakan, pola rapat kerja tersebut akan dikembangkan sebagai upaya peningkatan kualitas perencanaan dan implementasi program pemerintah.

Suasana Istana Tampak Siring yang biasanya sepi, dalam tiga hari mendatang dipastikan semarak dengan kehadiran para peserta rapat. Sejumlah ruangan dan paviliun di Istana yang dibangun sejak masa Presiden Soekarno tersebut disiapkan untuk kegiatan diskusi kelompok.

Selain itu, sejumlah tenda didirikan di sekitar lingkungan Istana termasuk tenda untuk keperluan para wartawan yang meliput kegiatan tersebut.

Sementara paviliun Nakula, Sadewa dan Yudhistira disiapkan untuk keperluan penyelenggaraan rapat tersebut. (P008/A024)