Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kerajaan Inggris melalui program ekonomi hijau memberikan bantuan peralatan pertanian serta memotivasi petani kopi di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua.

Manajer Monitoring dan Evaluasi dari Program Ekonomi Hijau Papua Ian melalui sambungan telepon, Selasa, mengatakan selain memberikan bantuan mesin pulper, huller, mesin potong rumput, mereka juga melatih petani menggunakan mesin-mesin itu. Bantuan itu baru didistribusikan beberapa hari lalu.

"Di Jayawijaya, awalnya kami masuk di Distrik Wollo, Koragi, Bipiri, Walakma, kami bantu sekitar 25 keluarga. Setelah kami rapat dengan pihak pemda, mereka minta tolong untuk dikembangkan lagi, jadi ambil beberapa petani yang antara kami dan pemerintah belum sentuh dengan baik, jadi kami tambah 89 kepala keluarga di enam distrik," katanya.

Baca juga: Dukung petani lokal, Kopi Kenangan dan Pipiltin Cocoa luncurkan CinLok

Ian memastikan program mereka tidak hanya sampai pada penyerahan bantuan peralatan pertanian itu, sebab mereka juga menghubungkan petani kopi dengan para pembeli. Selama ini yang menjadi kendala bagi petani kopi adalah mereka sudah mengembangkan kopi namun kesulitan untuk memasarkan produksi mereka.

"Kami bantu dari hulu sampai hilir. Jadi kami mau bantu supaya di hulu okey, jadi petani sudah kembali tahu cara merawat kopinya, petiknya, pascapanen dan lain-lain, tetapi juga kami melihat pembelinya, terus pengepul siapa, jadi kami sambung (menghubungkan) supaya semua berjalan," katanya.

Ia memastikan pihaknya akan mengevaluasi program tersebut, dengan mengumpulkan petani serta mencari tahu kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan kopi, termasuk hasil yang diperoleh.

"Tujuan kegiatan ini juga adalah kami mau membantu masyarakat, karena di luar ASN mereka mau kerja sebagai apa, karena kalau jual sayur itu tidak cukup, karena kami mau bantu supaya masyarakat berdikari secara ekonomi," katanya.

Baca juga: Petani kopi Banyuwangi dapat permintaan ekspor 600 ton ke Swiss

Program ekonomi hijau ini sudah berjalan di beberapa tempat di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan komoditas tertentu seperti kakao, sagu, pala serta rumput laut. Khusus di wilayah pegunungan tengah Papua difokuskan pada kopi karena unggul di beberapa kabupaten seperti Jayawijaya dan Lanny Jaya.

Berdasarkan data yang diterima, melalui program ini telah didistribusikan 30 mesin pulper, tiga huller, tiga mesin potong rumput, 50 rumah jemur kopi, enam ayakan tangan, 135 gunting pangkas, 135 gergaji pangkas, tujuh paranet.