Banda Aceh (ANTARA News) - Operasi aparat kepolisian menemukan 4.064 butir peluru dan satu senjata laras panjang yang dibuang para tersangka teroris ke dalam sebuah jurang di kawasan hutan lindung, Cidop Krueng Linteng, Jantho, Aceh Besar.
Direktur Reserse Kriminal Polda Aceh, Kombes (Pol) Esa Permadi di Banda Aceh, Minggu pagi, menyebutkan, barang bukti itu ditemukan dalam sebuah operasi gabungan Detasemen khusus (Densus 88) antiteror Mabes Polri dan Polda Aceh serta Polres Aceh Besar, pada Sabtu (17/4) petang.
Ia merincikan, dari total peluru (amunisi) yang ditemukan itu masing-masing sebanyak 1.239 jenis AK47, 2.825 butir amunisi M16 dan sebuah senjata AK47.
"Barang bukti tersebut ditemukan dalam jurang dengan kedalaman sekitar 50 meter sekitar lokasi yang pernah dijadikan tempat pelatihan tersangka teroris, yakni kawasan hutan lindung Cidop Krueng Linteng," katanya.
Kawasan pegunungan Jalin, Jantho atau sekitar 65 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh itu merupakan lokasi pertama tempat pelatihan tersangka teroris yang digrebek aparat kepolisian.
Informasi adanya ribuan amunisi di kawasan hutan lindung tersebut pada awalnya diketahui dari pengembangan terhadap seorang tersangka yang tertangkap sebelumnya, yakni Qamaruddin alias Abu Yusuf alias Mustaqim.
"Dengan membawa tersangka ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), kami melakukan penyisiran ke lokasi dan ternyata barang bukti tersebut ditemukan," tambahnya.
Barang bukti itu dibuang para tersangka teroris ketika aktivitas mereka mulai tercium aparat kepolisian.
"Saat kelompok teroris itu hendak meninggalkan lokasi, maka mereka membuang beban berupa bungkusan-bungkusan berisi ribuan amunisi tersebut," tambah Esa Permadi.
Lokasi ditemukan ribuan peluru tersebut harus dilalui dengan medan yang cukup berat dan aparat gabungan tiba di Mapolda Aceh tengah malam (Sabtu malam).
Aparat kepolisian terus memburu sisa-sisa tersangka teroris yang diperkirakan masih bersembunyi di wilayah Aceh. (A042*V002/Z002)
Polisi Temukan Ribuan Butir Peluru Teroris
18 April 2010 13:09 WIB
Ilustrasi (ANTARA/Ampelsa)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: